Jakarta (ANTARA News) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Banten kembali beroperasi normal setelah sempat tidak memasok daya listrik ke sistem Jawa-Bali karena ada gangguan di salah satu jaringan transmisi gardu induknya.

General Manager Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya Sudirmanto di Jakarta, Rabu mengatakan, saat ini, sebanyak enam dari tujuh unit mesin pembangkit Suralaya dengan total kapasitas terpasang 3.400 MW sudah beroperasi kembali.

"Beban daya yang masuk sistem Jawa-Bali saat ini tercatat mencapai 2.100 MW," katanya.

Menurut dia, proses pemasukan PLTU Suralaya ke sistem Jawa-Bali telah dimulai bertahap sejak Selasa (16/3) pukul 17.40 WIB.

Ia melanjutkan, satu unit pembangkit Suralaya lainnya, masih menunggu perintah Pusat Pengatur dan Penyalur Beban (P3B) untuk masuk ke sistem.

Sudirmanto juga mengatakan, tidak beroperasinya Suralaya bukan dikarenakan adanya kerusakan di mesin pembangkit terbesar di Indonesia itu. "Ada gangguan di gardu induk, sehingga Suralaya tidak bisa masuk ke sistem," katanya.

Direktur Operasi Jawa-Bali Murtaqi Syamsuddin menambahkan, pemulihan pemadaman listriknya telah tuntas pada Selasa pukul 21.30 WIB. "Hari ini (Rabu), pasokan listrik Jawa-Bali normal kembali," ujarnya.

Menurut dia, penyebab gangguan yaitu di salah satu circuit breaker di Suralaya sudah diisolir dari sistem. "Kami akan lakukan penyelidikan," katanya.

Sejak pukul Selasa (16/3) pukul 11.42 WIB, seluruh unit pembangkit Suralaya tidak beroperasi atau keluar dari sistem interkoneksi Jawa-Bali karena adanya kerusakan di salah satu jaringan transmisi gardu induknya.

Akibatnya, terjadi pengurangan beban dan pemadaman sebanyak 1.500 MW di sejumlah wilayah seperti terjadi di Jakarta, Banten, dan Depok. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009