Jakarta (ANTARA News) - Jumlah perusahaan BUMN yang akan direstrukturisasi dan masuk menjadi "pasien" PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) terus bertambah menjadi 14 perusahaan.

"Sebanyak 14 BUMN antri untuk dirawat PPA," kata Sekretaris Perusahaan PPA Reni Rorong di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Jika pada awal 2009 diberitakan baru 10 perusahaan yang menjadi pasien PPA maka saat ini telah meningkat menjadi 14 perusahaan.

Perusahaan yang dimaksud antara lain PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, PT Industri Gelas, PT Djakarta Dlloyd, PT Hotel Indonesia Natour, PT Semen Kupang, PT Kertas Kraft Aceh.

Reni menjelaskan, pasien pertama PPA adalah PT Merpati Nusantara Airlines, dengan menyuntik dana sekitar Rp300 miliar.

Setelah Merpati, selanjutnya adalah PAL dengan kucuran dana direncanakan sekitar Rp40 miliar. "PAL masih dalam proses, diharapkan selesai dalam waktu dekat," katanya.

Akan tetapi, kata Reni, belum ditentukan perusahaan apa saja yang selanjutnya akan disehatkan kinerja keuangannya, termasuk besaran dana yang dibutuhkan untuk menyelematkan perusahaan.

Sebelumnya Menneg BUMN Sofyan Djalil, mengatakan pemerintah telah mencairkan modal kerja untuk PPA sebesar Rp1,5 triliun, dan akan ditambah sebesar Rp1 triliun melalui APBN 2009.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009