Jakarta (ANTARA News) - Produsen elektronik, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), sedang menjajaki ekspor televisi (tv) ke Afrika dan India yang memiliki karakteristik konsumen mirip Indonesia guna meningkatkan penetrasi pasar dan mempertahankan kinerja produksi yang diproyeksikan naik 5-10 persen.

"Kami sedang menjajaki ekspor tv ke Afrika dan India," kata Presdir SEID Fumihiro Irie usai peluncuran tv tabung (CRT) berwarna dengan badan ramping ("slim tv"), Alexander Slim II, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, jenis tv yang sedang dijajaki ekspornya ke negara di kawasan Afrika dan India itu adalah "Alexander Slim II" yang mengandalkan fitur suara yang bagus dan keras ("iioto") yang selama ini diproduksi SEID di Pulo Gadung, hanya khusus untuk pasar Indonesia.

"Pasar tv di Afrika dan India mirip dengan Indonesia. Mereka suka suara (tv) yang dahsyat, karena mereka suka menyanyi dan menari. Tadinya tv yang diekspor ke Afrika berasal dari Malaysia," katanya. Irie mengatakan, penjajakan ekspor tv ke negara-negara tersebut dilakukan oleh mitra Sharp di Singapura.

Ia mengharapkan ekspor tv tersebut akan bisa dilakukan tahun ini. Namun, ia tidak bisa menyebutkan jumlahnya, karena ia memperkirakan jumlah tv yang akan diekspor masih kecil. Selama ini SEID masih mengandalkan sebagian besar kinerjanya pada pasar domestik.

Perluasan pasar tv ke negara lain, lanjut dia, akan membantu kinerja SEID yang berkomitmen akan mempertahankan pegawai yang ada saat ini, di tengah banyak industri nasional melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Dibandingkan tahun lalu, produksi SEID akan naik sekitar 5-10 persen tahun ini, karena kami tidak hanya memproduksi tv, tapi juga barang elektronik lainnya seperti lemari es dan mesin cuci," ujarnya.

Irie yakin pasar elektronik di Indonesia masih akan menunjukkan pertumbuhan, karena adanya pemilihan umum (pemilu) yang mendorong peredaran uang di dalam negeri. "Kami yakin pasar (elektronik) di Indonesia masih bagus dan menunjukkan peningkatan karena adanya pemilu," katanya.

Ia menilai berbeda dengan negara lain, termasuk negara di kawasan ASEAN, Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan permintaan barang elektronik yang terlihat dari masih ekspansifnya sejumlah merek elektronik global meluncurkan produk baru di negeri ini.

"Di Malaysia, Thailand, dan Vietnam, tidak banyak merek elektronik meluncurkan produk baru seperti di Indonesia. Pasar (elektronik) di Indonesia masih bagus, memang pasar di Indonesia agak anomali. Di saat negara lain permintaannya turun, di Indonesia masih tumbuh," ujar Irie. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009