Jakarta (ANTARA News) - Peningkatan penggunaan produk sepatu produksi lokal berpotensi mampu menyerap tenaga kerja baru sebanyak 100.000 orang. "Peningkatan penggunaan produk alas kaki lokal akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja baru sebesar 100.000 orang," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris di Jakarta, Jumat. Selama ini konsumsi sepatu nasional sebanyak 235 juta pasang yang berasal dari 40 persen atau 94 juta pasar produksi dalam negeri, sementara sisanya 60 persen atau 141 juta pasang diimpor. Jika dilakukan beberapa upaya seperti peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan pengendalian impor ilegal maka sejumlah manfaat akan didapatkan Indonesia. "Di mana diharapkan pasar dalam negeri dapat dipenuhi 60 persennya dari dalam negeri," katanya. Produksi sepatu dalam negeri diharapkan mampu memasok 60 persen atau 141 juta pasang. Sedangkan impor hanya 40 persen atau 94 juta pasang. Penyerapan tenaga kerja menjadi upaya yang mendesak dilakukan mengingat ancaman PHK (Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) makin besar. Data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi per 13 Maret 2009 menyebutkan jumlah karyawan ter-PHK meningkat menjadi 41.109 orang dalam waktu sepekan yang pada 6 Maret 2009 jumlahnya mencapai 37.909 orang. Jumlah itu berada di Provinsi Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, DIY, dan Papua. Sementara jumlah pekerja ter-PHK yang bekerja di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur sebanyak 16.229 orang per tanggal 13 Maret 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009