Singapura (ANTARA News/AFP) - Singapura, yang sedang menghadapi resesi terburuknya dalam sejarah, memerlukan orang-orang asing agar bisa terus bertahan hidup dalam jangka lama, kata Bapak Pendiri Singapura, Lee Kuan Yew. Negara ini tak memproduksi dirinya cukup cepat dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir membuka pintunya untuk menarik lebih banyak imigran berbakat untuk mengatasi kekurangan penduduk yang serius. "Tanpa warga negara yang baru dan penduduk tetap, kami akan menjadi `The Last of the Mohicans`. Kami akan lenyap," kata Lee, 85, kepada khalayak di sebuah perguruan tinggi setempat, kemarin. Lee merupakan perdana menteri pertama negeri ini dan masih menjadi tokoh berpengaruh. Ia, yang diberi gelar, mentor senior merupakan penasehat kabinet pimpinan anaknya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Singapura memerlukan tingkat kesuburan 2,1 bayi per wanita untuk mempertahankan penduduknya secara alami bahkan serangkaian insentif termasuk keuangan untuk mendorong orang-orang Singapura agar mempunyai anak, tak berdampak. Sebuah laporan yang disiarkan pada bulan ini oleh Departemen Statistik menunjukkan 39.935 bayi dilahirkan pada tahun 2008, berkurang dari 60.000 bayi lahir yang diperlukan negeri ini setiap tahun. Singapura berpenduduk 4.84 juta jiwa, termasuk kuranglebih sejuta orang asing yang bekerja di negeri ini dan keluarga mereka. Ekonomi negeri ini diproyeksikan merosot hingga 5,0 persen pada tahun 2009 dan Lee Senior mengatakan kepada khalayak di universitas itu bahwa negeri ini mungkin memerlukan hingga enam tahun untuk pulih dalam suatu skenario kasus yang lebih buruk. Dalam tanda-tanda betapa sulitnya masa-masa ini, orang-orang Singapura yang terlatih sebagai insinyur sedang mencari pekerjaan seperti menjadi sopir bus, yang pernah dihindari oleh penduduk setempat, kata harian The Straits Times, Sabtu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009