Lebak (ANTARA News) - Juru kampanye (Jurkam) nasional dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid mengatakan pihaknya tidak setuju pemilihan umum (Pemilu) 2009 harus diundur dan dapat menimbulkan kemudaratan bagi pemerintah dan masyarakat. "Saya kira, siapa yang memimpin bangsa ini jika pemilih harus diundur, apalagi masa jabatan Presiden berakhir tanggal 21 Oktober nanti," kata Hidayat Nurwahid dalam orasi kampanye terbuka di Alun-alun Multatuli, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa. Hidayat mengatakan, sebaiknya terlebih dulu dipikirkan untuk kemaslahatan bagi pemerintah dan masyarakat, serta Pemilu tetap harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menyinggung adanya permintaan sejumlah partai politik (Parpol) Pemilu harus diundur, karena ketidakberesan soal data daftar pemilih tetap (DPT), pihaknya sangat tidak setuju jika Pemilu itu harus diundur. Jika Pemilu diundur, katanya, tentu selain akan membawa mudarat yang lebih besar juga dapat menimbulkan kekacauan serta keresahan masyarakat. "Sebaiknya kami meminta KPU mendata ulang DPT yang bermasalah, sehingga benar-benar menjadi data valid sebagai peserta pemilih suara nanti," katanya. Nur Wahid mengakui DPT memang menjadi masalah di beberapa pemilihan kepala daerah atau pilkada lantaran ada DPT yang manipulatif atau fiktif. Namun, ia tidak setuju jika Pemilu 2009 nanti harus dikorbankan untuk diundur dan lebih baik memikirkan kemaslahatan bagi masyarakat. Dia mengatakan, PKS merupakan partai yang berbasis massa Islam dan partai yang sejuk dan tidak menyebarkan fitnah. PKS terjun ke dunia politik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak juga mengawasi jalan pemerintahan. Bagaimana bisa mengawasi pemerintah jika PKS itu tidak berpolitik, apalagi saat ini APBN tahun 2009 mencapai Rp1.000 triliun. "Dana sebesar itu tentu harus dikontrol agar tidak dikorupsi," katanya. Selain itu, PKS cinta damai dan bukan partai fitnah seperti yang diisukan juga PKS partai yang anti menggelar peringatan Maulud Nabi. "Isu itu sama sekali tidak benar dan PKS juga sama memperingati Maulud Nabi karena Islam Sunnah Wal jamaah," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009