Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan perluasan hutan rakyat menjadi 50.000 hektar lebih untuk meningkatkan kesejahteraan petani setempat.

Luas hutan rakyat di Yogyakarta sekarang sekitar 30.000 hektar, kata Bupati Gunungkidul, Soeharto, di sela-sela menghadiri Pelatihan Pengukuran dan Pengenalan Jenis Kayu Hutan Rakyat bagi kepala desa dan lurah se-Jatim, Jateng dan DIY di Gunungkidul, Selasa.

"Wilayah kami saat ini memiliki lahan potensial untuk pangan seluas 52.000 hektar dan target 50.000 hektar hutan rakyat harus terwujud karena akan meningkatkan luasan lahan tanaman pangan di bawah tegakan hutan," katanya.

Ia mengatakan, melalu penambahan luasan lahan tanaman pangan di bawah tegakan hutan maka diharapkan produksi pangan di daerah ini meningkat, apalagi jika menggunakan benih tanaman panganunggul.

"Kami sudah menemukan benih padi varietas unggul yang merupakan jenis padi tahan hidup di antara tegakan pohon dengan produksi rata-rata 3,5 ton/hektar. Dengan demikian, dalam jangka pendek akan terjamin stok pangan yang lestari di Gunungklidul," katanya.

Menurut dia, target penambahan luasan hutan rakyat di Gunungkidul tidak saja berkaitan dengan pelestarian lahan tetapi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani hutan melalui koperasi kelompok tani.

Program hutan rakyat atau hutan kemasyarakatan di daerah ini memang menarik perhatian bebagai kalangan diantaranya BUMN melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan memberikan bantuan bibit kualitas unggul baik pohon produksi maupun tanaman pangan yang ditanam petani hutan,katanya.

Mengenai keberhasilan program hutan rakyat di Gunungkidul, Soeharto mengatakan bahwa selama empat tahun terakhir ini, kelompok tani hutan rakyat berhasil mengirimkan log kayu prodksi hutan rakyat antara 70 ribu hingga 80 ribu meter kubik ke luar Gunungkidul.

Di masa mendatang, pengirimman kayu dari Gunungkidul diharapkan makin berkualitas apalagi setelah para kepala desa di daerah ini menerima pelatihan pengukuran dan pengenalan jenis kayu hutan. Bahkan kaitannya itu pemkab Gunungkuidul bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan UGM menggarap tiga titik zona pengembangan hutan rakyat melalui sertifikasi mandiri.

"Ke tiga titik tersebut yang menjadi garapan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta meliputi zona utara, tengah dan selatan Kabupaten Gunungkidul," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009