Samarinda (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak menjamin mampu mengatasi masalah akomodasi dan transportasi pertandingan persahabatan antara Manchester United (MU) melawan Timnas pada 24 Juli 2009 dalam "Tour Asia" tim Premier League itu.

"Hotel berbintang lima sudah ada di Samarinda, mengenai jarak tempuh minimal 100 kilometer, juga bisa diatasi dengan menggunakan transportasi udara dari Balikpapan ke Samarinda sehingga hanya butuh 20 menit, bukan menggunakan perjalanan darat yang memakan waktu sekitar 2,5 jam," kata Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak di Samarinda, Rabu.

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menerapkan aturan bahwa mengharuskan ada hotel berbintang lima dan jarak perjalanan antara Bandara hingga arena pertandingan tidak lebih dari 100 kilometer atau tidak melebihi dua jam.

"Meski bagaimanapun perlu ada dialog dengan semua pihak terkait, yakni dengan FIFA, PSSI, KONI dan Menegpora sendiri. Kami ingin semuanya tanpa masalah, mengingat persoalan ini menyangkut nama baik daerah dan nama Indonesia di mata dunia," kata Awang.

Mencapai Samarinda dari Jakarta atau daerah lain di Indonesia harus melalui Balikpapan karena terdapat Bandara Internasional Sepingga Balikpapan. Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan tercatat sebagai bandara tersibuk ketiga di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan Bandara Ngurah Rai, Den Pasar (Bali).

Jarak Samarinda-Balikpapan 120 Km atau butuh waktu antara dua sampai 2,5 jam untuk perjalanan darat.

"Tapi masalah jarak itu bisa diabaikan karena di Samarinda juga ada Bandara Temindung, jadi baik Timnas dan tim MU maupun undangan penting lainnya tidak perlu menempuh perjalanan darat namun melalui transportasi udara," katanya.

Pemkot Samarinda kini sebenarnya sedang melakukan program relokasi Bandara Temindung Samarinda ke Bandara Samarinda Baru (BSB) di Sungai Siring (landasan pacu 2.000 meter) namun masih terbentur masalah dana untuk merampungkan bandar udara yang lebih refrensitatif, meskipun pematangan lahan dan berbagai infrastruktur lain sudah dilakukan.

Apabila Bandara BSB selesai dibangun, maka penerbangan dari Jakarta ke Samarinda bisa langsung karena tidak perlu ganti pesawat lebih kecil di Bandara Sepinggan Balikpapan, mengingat landasan pacu Bandara Temindung hanya sekitar 1.000 meter.

Sebelumnya, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault menawarkan kepada gubernur Kaltim untuk menjadi tuan rumah dalam laga Timnas melawan MU.

Tawaran itu terkait upaya untuk memanfaatkan Stadion Utama Palaran yang dibangun untuk pelaksaan PON XVII-2008 Kaltim.

Stadion senilai 90 juta Dolar AS atau sekitar Rp800 miliar (di luar biaya pembangunan infrastruktur sekitar stadion) dianggap layak untuk tempat pertandingan tim kelas dunia karena setara dengan stadion-stadion kelas menengah di klub-klub Liga Eropa.

Nilai Stadion Utama Palaran Samarinda setara dengan stadion kelas menengah klub-klub Liga Eropa, misalnya biaya renovasi Ernst Happel Stadium yang menjadi host final Euro 2008 di Austria menelan dana sekitar 66,8 juta Euro atau sekitar Rp700 miliar.

Stadion Palaran dengan kapasitas 40.000 penonton menjadi stadion terbesar kedua nasional setelah Stadion Gelora Bung Karno Jakarta berkapasitas 45.000 penonton.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009