Beijing (ANTARA News/Reuters) - China, Kamis, menyerang laporan Pentagon mengenai meningkatnya kemampuan militer China seraya menyebut kritik Washington atas tidak transparannya China sebagai bukti AS masih bermental Perang Dingin dan membahayakan hubungan kedua negara.

China mengeluhkan laporan tahunan Pentagon yang diterbitkan Rabu karena mengaburkan kebenaran dan meningkatkan usikan dalam hubungan antara kedua negara, demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri Qin Gang dalam sebuah sesi konferensi pers.

"Kami sarankan Amerika Serikat menghormati fakta fundamental, mencampakan pikiran dan prasangka Perang Dingin, menghentikan menerbitkan laporan mengenai militer China dan berhenti menyampaikan tuduhan tak berdasar terhadap China, untuk mencegah lebih rusaknya hubungan diahtara kedua negara dan kedua angkatan bersenjata," kata Qin.

Laporan Pentagon pertama di era pemerintahan Obama ini muncul dalam minggu-minggu setelah kapal sipil China berhadapan dengan kapal perang AL AS di Laut Cina Selatan dalam satu konfrontasi yang meningkatkan ketegangan perihal aktivitas militer China dekat batas-batas pantainya.

Dalam laporan itu, Pentagon menyebut China bertambah maju dalam menutup akses pihak luar ke wilayah-wilayah lepas pantainya dan telah meningkat kemampuan nuklir, ruang angkasa dan perang elektroniknya.

Laporan itu juga memperingkatkan bahwa kegagalan Beijing untuk berlaku transparan dalam soal kemajuan sangat cepatnya dalam kemampuan militer, telah menciptakan ketidakmenentuan dan meningkatkan risiko keamanan.

Adidaya Asia bisa saja menutupi keprihatinannya dengan meningkatkan transparansi melalui pembicaraan antar militer dengan Amerika Serikat dan dengan menerbitkan laporan dan dokumen pertahanan yang lebih baik, kata seorang pejabat Pentagon.

China menyatakan pihaknya hanya berupaya menciptakan perdamaian dan pertahanan serta menuduh negara lain telah membesar-besarkan ancaman China demi tujuan politiknya sendiri.

"China secara konsisten ambil bagian dalam penciptaan perdamaian dan menjalankan kebijakan pertahanan nasional yang defensif untuk memelihara perdamaian dan stabilitas dunia," kata Qin.

Laporan Pentagon itu juga menyatakan China telah membangun arsenal rudal jarak dekatnya yang diarahkan Taiwan, meskipun hubungan dengan negara pulau yang dianggap Beijing sebagai provinsi pembangkan itu tengah membaik.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Martin Yu menyatakan Taipe berharap, seperti halnya Washington, kejelasan dari rencana-rencana pertahanan tetangganya yang berkemampuan miiter sangat kuat itu.

"Secara mendasar kami berharap China bisa mempertahankan pandangan yang transparan dan bersikap positif dalam soal keamanan...Kepercayaan militer adalah sesuatu yang kami pikir memerlukan waktu lagi untuk membahasnya," kata Martin. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009