lelang tersebut melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp17,05 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran masuk Rp51,3 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN12200619, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,76529 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 19 Juni 2020 ini mencapai Rp11,24 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 2,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,2 persen.

Untuk seri SPN12210304, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,35156 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Maret 2021 ini mencapai Rp18,2 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,6 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,71041 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp10,41 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,69 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,1 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,47397 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp7,42 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,75 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,69262 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp2 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,62 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8 persen.

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,83 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp1,26 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Pemerintah tidak memenangkan lelang untuk seri FR0076 meski penawaran mencapai Rp0,75 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 7,74 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 8,5 persen.

Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (3/3), pemerintah menyerap dana sebesar Rp17,5 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp78,41 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Tingginya penawaran SUN tanda kepercayaan pelaku pasar
Baca juga: Pemerintah serap Rp20 triliun dari lelang SUN
Baca juga: Pemerintah batalkan rencana lelang SBN terjadwal pada Desember 2019

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020