Sana'a,  (ANTARA News) - Penduduk Yahudi Yaman di provinsi Amran akan dipindahkan ke ibukota Sana'a, Ahad pekan, kata Ketua Komite Hak-hak Asasi Manusia (HAM) dan Kebebasan Yaman, Muhammad Naji al-Shaef seperti dilaporkan kantor berita Saba.

Rencana pemindahan itu mencakup empat kompleks perumahan bersama dengan keperluan-keperluan lainnya, kata al-Shaef seperti dikutip laman Internet newsyemen.net.

Ketua Rabbi (pendeta Yahudi) di provinsi Yahya Yaesh mengatakan, warga Yahudi telah diberi informasi mengenai jadwal tanggal pemindahan mereka, dan menjamin bahwa semua langkah-langkah bagi relokasi mereka telah dilakukan.

 Sementara itu, tindakan-tindakan keamanan telah diintensifkan karena masyarakat di daerah yang direncanakan itu melakukan aksi demonstrasi untuk mendukung rakyat Gaza.

Polisi bersiaga mengawal rumah-rumah warga Yahudi itu dalam rangka mencegah  kemungkinan timbulnya serangan-serangan dari para demonstran.

Namun demikian, sumber-sumber Yahudi mencatat bahwa langkah-langkah demikian tidak cukup, terutama setelah serangan-serangan yang lalu terhadap warga Yahudi membuat seorang Yahudi terluka.

Pada pekan lalu, beberapa pelajar sekolah dasar melempari batu warga Yahudi dan rumah-rumah mereka di daerah tersebut, yang menyebabkan seorang luka. Pada 11 Desember lalu, seorang Yahudi dibunuh di provinsi Amran.

Alasan-alasan keagamaan berada di balik pembunuhan itu. Pelakunya adalah mantan pilot Angkatan Udara Yaman dan kini diadili.

Setelah terjadinya pembunuhan itu, satu delegasi Yahudi bertemu dengan Presiden Ali Abdullah Saleh, dan menjelaskan kepadanya mengenai peristiwa itu.

Menanggapi pengaduan tersebut, Presiden Saleh memerintahkan alokasi sebidang tanah di Sana'a seharga dua juta Riyal Yaman untuk setiap keluarga Yahudi di Amran.

Untuk itu, warga Yahudi diharuskan menjual properti mereka di Amran dan berpindah ke Sana'a. Relokasi ini dijadwalkan 1 Januari namun kemudian ditunda sepekan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009