Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir dalam pertemuannya di Kantor DPP PAN Jakarta, Rabu malam, menyepakati perlunya menuntaskan reformasi dan membanguan pemerintahan yang kuat.

"Reformasi berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan sebuah tuntutan, kebutuhan dan keniscayaan sejarah yang tak mungkin dihindari. Karena itu, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih maju, lebih unggul dan lebih bermartabat, reformasi harus tetap kita kawal agar berjalan tuntas sesuai tuntutan dan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini," kata Megawati Soekarnoputri dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu malam.

Menurut ia, pertemuannya dengan Sutrisno Bachir, antara lain, ingin membuat dan membangun kesepaham dan kesepakatan tentang perlunya menuntaskan agenda reformasi yang masih tercecer, terutama agenda untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Hal itu terutama didasari oleh kenyataan makin tingginya angka kemiskinan dan makin meningkatnya jumlah pengangguran.

"Reformasi yang bergulir kencang sejak 1998 tak akan memberi manfaat apa-apa jika tidak bermuara pada terwujudnya perubahan hidup rakyat yang lebih baik. Sebab, itulah inti dan hakikat reformasi," katanya.

Mengawati mengatakan, PAN sebagai partai yang ikut serta dan terlibat langsung bersama PDIP dalam menggulirkan gerakan reformasi sejak awal, tentu punya tanggung jawab moral untuk mengawal dan melaksanakan reformasi yang sesungguhnya. Sehingga, tidak melenceng dari semangat awal yang mendasari bergulirnya reformasi itu sendiri, yakni terwujudnya Indonesia yang lebih baik, sejahtera, maju, dan modern.

Atas dasar itulah, jelas Megawati, pada pertemuannya kali ini, PDIP telah membuat sejumlah kesepakatan dengan PAN tentang perlunya menuntaskan reformasi, serta perlunya membangun pemrintahan yang kuat.

Ia berpendapat, sebuah pemerintahan yang ideal harus dibangun dengan fondasi yang kokoh, antara lain, dengan memiliki basis dukungan yang kuat di DPR sebagai representasi suara rakyat. Sebab, hanya dengan itulah sebuah pemerintahan bisa berjalan efektif, termasuk efektif dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional yang lebih damai dan kondusif.

Megawati menambahkan, pertemuannya dengan Soetrisno Bachir, antara lain, untuk mengukuhkan keseriusan dan kesungguhan PDIP dalam membawa misi perlunya membangun sebuah pemerintahan yang kuat. Sebelumnya, pertemuan serupa dilakukan Megawati dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, juga dengan misi yang sama.

Adapun kesepatan yang dibuat antara PDIP dan PAN, yaitu pertama, melanjutkan cita-cita dan amanah reformasi 1998 yang belum tuntas berdasarkan semangat Pancasila dan UUD 1945. Kedua, membangun pemerintahan yang kuat dan demokratis, dengan memperkuat institusi parpol sebagai pilar utama demokrasi dan mengembangkan sistem multi partai yang sederhana. Ketiga, Mewujudkan kemandirian bangsa, berjatidiri dan berkedaulatan ekonomi.

Keempat, membangun silaturahim dan kerjasama politik guna lebih mempererat kebersamaan dan meneguhkan tanggungjawab terhadap kemajuan bangsa dan Negara di masa depan. Kelima, menciptakan dan mengawal pelaksanaan Pemilu 2009 yang jurdil, luber, aman dan bermartabat.

Pemilu 2009 yang sebentar lagi akan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia, lanjut Megawati, tak akan memberi manfaat apa-apa jika tidak bermuara pada perubahan nasib rakyat. Bagi PDI Perjuangan, Pemilu bukan hanya sekedar menang dan merebut kekuasaan. Tapi, lebih dari itu Pemilu harus menjadi jembatan yang menghubungkan terwujudnya sebuah kehidupan baru yang lebih baik, sejahtera, aman dan damai melalui pemerintahan yang kuat.

"Atas dasar semangat, tekad dan komitmen itulah, PDI Perjuangan menganggap perlu untuk terus membangun komunikasi dan silaturahim dengan sejumlah kekuatan partai politik peserta Pemilu, termasuk dengan PAN," demikian Megawati Soekarnoputri.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009