Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog pada tahun buku 2008 mencatat laba Rp101 miliar, meningkat tajam dari tahun 2007 yang rugi sekitar Rp300 miliar.

"Laba sebesar Rp101 miliar tersebut hanya dari satu komoditas yaitu beras. Tahun ini (Bulog) mulai bangkit," kata Dirut Bulog Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, pencatatan kinerja keuangan yang positif tersebut merupakan yang pertama dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2006, katanya, Bulog masih defisit Rp500 miliar.

"Waktu saya masuk tahun 2006 perseroan defisit Rp500 miliar dan setelah saya bekerja tiga kuartal atau akhir 2007 dan rugi bisa ditekan menjadi Rp300 miliar," ujarnya.

Meski begitu, Mustafa tidak merinci berapa target laba dan pendapatan tahun 2009.

"Target belum bisa diungkapkan karena Bulog juga memiliki pendapatan dari jasa distribusi gula," tegasnya.

Ia menginformasikan saat ini Bulog sebagai distributor gula dari PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia masih dibahas. "Konsepnya (distribusi) masih dibahas. Kalau tugas itu kembali diserahkan ke Bulog maka laba perusahaan bisa lebih besar lagi," katannya.

Ia menambahkan, pendapatan perusahaan saat ini sangat dinamis, tercermin dari komoditi beras yang juga akan ada komponen ekspor.

Pada tahun 2009, Bulog menargetkan pengadaan beras sebesar 3,8 juta ton, naik dari tahun 2008 sekitar 3,2 juta ton.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009