Bandung (ANTARA News) - Jatuhnya pesawat Fokker 27 milik TNI AU yang menewaskan 24 penumpang dan awaknya, tidak mengganggu jadwal penerbangan komersial dari dan ke Bandara Husein Sastranegara (HS) Bandung, Jawa Barat.

"Jadwal penerbangan tak terganggu, lokasi kejadian di luar landasan pacu jadi nggak mengganggu penerbangan. Penerbangan tetap normal," kata General Manager PT Angkasa Pura II Mulya Abdi di Bandung, Selasa.

Menurut Mulya, satu penerbangan domestik Merpati (Batam- Bandung) dan dua penerbangan internasional Bandung - Kualalumpur take off (terbang) sesuai jadwal.

Ia menyebutkan, pada saat kejadian, semua prosedur pendaratan penerbangan sudah ditempuh dan jarak pandang masih memungkinkan untuk pendaratan.

"Cuaca saat kejadian memang hujan, namun jarak pandang masih memungkinkan untuk pendaratan," kata Mulya Abdi.

Sementara itu suasana di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Selasa, sudah kembali normal. Para penumpang untuk enam penerbangan terlihat seperti biasanya, tak terpengaruh oleh insiden Senin kemarin.

"Semuanya tak berpengaruh terhadap penerbangan, penumpang tetap seperti hari-hari biasa," katanya.

Sementara itu, bangunan hanggar Pemeliharaan milik PTDI yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Fokker 27 milik TNI AU, hingga Selasa siang masih rusak, sementara itu beberapa kendaraan pemadam kebakaran siaga di lokasi kejadian.

Sementara itu dua pesawat Batavia Air dan Adam Air yang semula berada di dalam ruangan hanggar pemeliharaan PTDI dikeluarkan untuk memudahkan evakuasi.

"Lokasi kejadian langsung dibersihkan berkoordinasi dengan Danlanud Husein Sastranegara," kata Mulya.

Sementara itu pihak PTDI ketika dikonfirmasi terkait kondisi bangunan hanggar pemeliharaan yang terkena hantaman pesawat yang jatuh itu, belum bisa memberikan keterangan.

Hingga Selasa siang, perusahaan dirgantara nasional itu belum memberikan keterangan resmi tentang insiden yang menewaskan 24 orang itu.

Sementara itu, warga masih cukup antusias melihat lokasi jatuhnya Fokker-27 itu. Namun mereka hanya bisa menyaksikan bagian atap hanggar pemeliharaan PTDI yang masih rusak serta aktifitas beberapa petugas pemadam kebakaran yang bersiaga di lokasi kejadian.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009