Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa hasil dari seluruh survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei masih dapat berkembang dan berubah, sehingga setiap partai politik tetap melakukan upayanya yang terbaik. Hal itu dikatakan oleh Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa, saat menanggapi pertanyaan mengenai hasil survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Partai Demokrat sebagai kandidat pemenang pemilu mendatang. "Semua itu bisa saja berubah dan berkembang. Saya tidak mengatakan bahwa Partai Demokrat akan atau pasti bagus hasilnya. Tapi saya katakan bahwa semua partai itu berupaya semuanya," katanya. Menurut Yudhoyono, terdapat perubahan-perubahan dalam setiap periode, pada 1999 PDIP menonjol, setelah itu Golkar. "Saya tidak tahu apakah Partai Demokrat akan lebih baik. Biarkan rakyat yang nanti menyampaikannya karena semua berusaha dan berikhtiar. Biarkan mengalir apa adanya. Saya menilainya seperti itu," katanya. Presiden juga mengatakan bahwa ia lebih suka menanti hasil dari pemilu legislatif pada 9 April 2009. "Survei banyak sekali dilakukan oleh lembaga yang berkemampuan untuk itu. Saya tidak akan menanggapi survei demi survei karena itu sudah berlangsung sekian lama, anda bisa mengikuti survei itu, ada yang mirip angkanya, ada yang beda. Saya lebih bagus menunggu saja nanti 9 April," ujarnya. Sementara itu, pada Minggu (5/4) Direktur Eksekutif LSI Denny JA mengatakan bahwa Partai Demokrat, PDIP dan Partai Golkar berpeluang memperebutkan urutan pertama pada Pemilu 9 April 2009. Menurut dia, hasil survei tiga partai besar yakni Demokrat, PDIP dan Golkar mendapat dukungan lebih dari 12 persen responden. Survei LSI juga menunjukkan hanya 8-11 parpol yang mendapat dukungan lebih dari 2,5 persen pilihan responden antara lain, Demokrat, PDIP, Golkar, PKS, PPP, PAN, PKB, Gerindra dan Hanura. Sedangkan, sesuai survei tersebut, 27-30 partai kecil akan gagal mendapatkan dukungan suara ambang batas (Parliamentary Threshold - PT) karena dari survei hanya dipilih kurang 2,5 persen responden. Kendati demikian, kata Denny, masih ada 21 persen responden yang belum menentukan pilihan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009