Jakarta (ANTARA News) - Menjelang Pemilu 9 April 2009 tiket Kereta Api Ekonomi Bengawan jurusan Tanah Abang Jakarta - Solo, Rabu malam, habis, membuat ratusan orang penumpang harus mencari alternatif kendaraan ke Solo.

"Pukul 19.00 WIB tiket bengawan sudah habis, dihentikan penjualannya karena kapasitas kereta sudah tidak mencukupi lagi," kata Muhammad Fuad, pegawai salah satu Bank di Jakarta yang akan pulang ke Solo.

Menurut, warga Tebet, Jakarta Selatan, yang biasa naik KA Bengawan untuk pulang ke Solo, Rabu malam jumlah penumpang membludak dibandingkan hari libur biasa. Tiket di Stasiun Tanah Abang yang merupakan stasiun pemberangkatan pertama, menurut dia, telah diumumkan ditutup penjualannya sejak pukul 19.00 WIB karena penuhnya penumpang. Padahal biasanya, menurut dia, tiket masih ada hingga kereta mau berangkat jam 19.30 WIB.

Ia menambahkan, pihak KA juga mengumumkan tidak ada kereta api "sapu jagad". Padahal menurut dia, di Stasiun Tanah Abang saja sekitar seratus orang terlantar.

"Kalau hari biasa penjualan masih terus ada sampai kereta berangkat. Kereta baru penuh sesak di Jatinegara. Hari ini di Tanah Abang saja sudah penuh apalagi ditambah penumpang di Jatinegara, Bekasi, Cikampek dan stasiun lainnya," katanya.

Sementara itu Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Akhmad Sudjadi mengatakan, permintaan tiket pada Rabu sangat tinggi. Pihaknya memperkirakan untuk penumpang KA Bengawan mencapai 36-37 ribu orang, melonjak 10 ribu orang dari hari biasa yang hanya mencapai 26-28 ribu penumpang.

Untuk itu menurut dia, pihaknya telah berusaha maksimal dengan menambah gerbong dari biasanya enam rangkaian menjadi 12 rangkaian. Ia mengatakan, pihaknya tidak merencanakan adanya kereta sapu jagad karena adanya keterbatasan lokomotif.

"Kita sudah usahakan maksimal, selain itu, penjualan tiket kan saat ini sudah menggunakan komputer, jadi begitu kapasitas penumpang telah mencapai 125 persen, komputer tidak lagi mencetak. Kita, juga mencoba untuk berdisiplin, kalau sudah melebih kapasitas ya kita hentikan penjualan tiket, demi keselamatan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009