Cikeas, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis siang di kediamannya di Puri Cikeas Bogor, memanggil sejumlah menteri dan pejabat keamanan terkait untuk membicarakan kasus penyerangan Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Abepura, Papua.

Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa mengatakan, presiden memanggil para menteri dan pejabat keamanan untuk mendapatkan laporan mengenai perkembangan situasi di Papua, khususnya di Abepura terkait penyerangan tersebut.

Menkopolhukham Widodo AS, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, dan Kepala BIN Syammsir Siregar turut hadir dalam rapat mendadak itu.

Sampai pukul 14.30 WIB, pertemuan masih berlangsung dan belum diketahui apakah akan ada keterangan pers setelah pertemuan tersebut berakhir.

Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Abepura, Papua, pada Kamis sekitar Pkl.01.00 dini hari diserang sekelompok orang bersenjata panah.

Berdasar pantauan ANTARA, Mapolsek tidak mengalami kerusakan, namun ditemukan seorang warga tewas di pinggir saluran air dekat bangunan Toko Sumber Makmur.

Ditemukan juga di tempat itu sejumlah busur dan anak panah, serta bom rakitan berbentuk pipa.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, Polda Papua telah menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus penyerangan Mapolsek Abepura.

"Dari lima orang tersangka itu, satu orang meninggal dunia terkena tembakan polisi," kata Kapolri usai meninjau sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) bersama Mendagri Mardiyanto di Jakarta.

Ia mengatakan, polisi masih memeriksa intensif enam orang yang ditangkap dalam kasus ini namun hingga kini masih sebagai saksi.

"Enam orang ini masih terus diperiksa. Kita lihat nanti, apakah menjadi tersangka atau saksi," katanya.

Ia mengatakan, tindakan polisi yang melepaskan tembakan dan menangkap sejumlah orang dalam kasus penyerangan Mapolsek Abebura merupakan tindakan kepolisian yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Mereka menyerang Mapolsek dengan bom molotov dan panah," katanya.

Menurut dia, Polri dibantu TNI akan menindak tegas bila ada pihak-pihak yang menyerang kantor polisi dengan senjata.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009