Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi, Muhammad Nuh mengatakan dikembangkannya single identity number (SIN) pada masa mendatang akan menyelesaikan persoalan kependudukan termasuk masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda.

Muhammad Nuh mengemukakan hal itu di sela-sela inspeksi mendadak ke kantor KPU Provinsi Jatim di Jalan Tanggulangin Surabaya, Kamis.

"Kita harus melakukan perbaikan-perbaikan sesuai kebutuhan zaman termasuk dengan perkembangan teknologi. Bisa jadi teknologi yang sekarang tepat untuk tahun ini. Kalau kedepan ada perkembangan baru, kemudian berubah, ya wajar," katanya.

Perubahan tersebut, ujar dia, termasuk dikembangkannya SIN, yakni identitas perseorangan yang khas dan unik yang dimiliki orang tersebut serta tidak ada duplikasi dengan yang lain.

"Khas itu karena sumbernya. Sumber identitas setiap orang berbeda, baik nama maupun tanggal lahirnya serta jarinya. Tangannya tidak sama sehingga identitas tersebut unik," katanya.

Kalau kemudian tangan yang bersangkutan putus, ujar dia, bisa dikembangkan dengan retina di mata. "Jari dan mata merupakan dua sumber yang unik untuk sebuah identitas," katanya.

Nuh mengatakan SIN bisa digunakan untuk kartu tanda penduduk, paspor dan "account bank".

"Untuk realisasi program ini, Undang-Undang Kependudukan harus selesai pada 2012, karena SIN termasuk program unggulan dari detiknas atau dewan teknologi informasi dan komunikasi nasional, sekarang saya sebagai ketua pelaksananya," katanya.

Nuh mengharapkan SIN bisa digunakan pada Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden pada tahun mendatang.

"Saya mengharapkan bisa digunakan pada Pemilu mendatang, sehingga energi kita untuk mengurus DPT selesai, ini untuk menghindari DPT ganda. Ini sebagai satu-satunya identitas untuk menghindari kesalahan-kesalahan," katanya. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009