Abu Dhabi (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab (PEA) M Wahid Supriyadi beserta istri dan warga masyarakat Indonesia memberikan hak suara mereka pada pemilihan umum di aula Kedubes RI di Abu Dhabi, Kamis, sementara surat kabar setempat memberitakan pesta demokrasi itu.

Pemungutan suara di dua Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Abu Dhabi berlangsung pukul 8.00-18.00 waktu setempat dan dalam suasana tertib, demikian wartawan ANTARA Mohammad Anthoni melaporkan.

Surat kabar terkemuka di PEA seperti "Gulf News" dan "Khaleej Times" yang berbahasa Inggris dan "Al Etihad dan Al Bayan" yang berbahasa Arab memberitakan pemilihan umum di Indonesia.

"Harian-harian itu memberikan perhatian besar pada pemilu di Indonesia. Berita-berita tentang Indonesia di harian setempat saat ini bertambah banyak dan bervariasi mulai dari kebudayaan, politik, perdagangan dan ekonomi," kata Dubes Supriyadi.

Panitia menyiapkan sebuah tenda di halaman, kursi-kursi dan sebuah pesawat televisi yang menayangkan program-program dari Indonesia.

Ny. Lestari Segret termasuk di antara pemilih yang datang bersama putra dan mertuanya asal Prancis. "Saya baru pertama kali ikut pemilihan umum di luar negeri," ujar wanita asal Purwokerto itu yang telah tinggal di Abu Dhabi bersama keluarganya selama dua tahun.

Kedua mertuanya hanya berdiri menyaksikan beraneka macam penganan yang dijual.

Sejumlah tenaga kerja wanita Indonesia datang berkelompok untuk mencentang langsung. Mereka menumpang taksi. Ada juga yang diantar para majikannya.

Seorang majikan yang mengenakan pakaian khas Arab datang menyerahkan sebuah amplop kepada seorang anggota panitia yang kemudian memasukkan amplop itu ke dalam sebuah kotak yang telah disediakan.

Amplop itu berisi kertas suara yang telah dicentang oleh seorang TKW yang bekerja pada pria Arab itu.

"Pria Arab itu mungkin ingin pembantunya tetap di rumah bekerja dan dia saja yang mengantarnya," kata seorang anggota panitia.

Di sela pemungutan suara, seorang pria asal Indonesia bercerita kepada Budi, salah seorang saksi dalam pemilu, bahwa ia seharusnya terbang ke Kuala Lumpur Kamis. Tapi, maskapai penerbangan setempat Ettihad menolaknya karena masa berlaku paspornya hampir habis.

Seorang staf KBRI di bagian konsuler, yang juga anggota panitia, beranjak dari tempat duduknya dan mendekati warga Indonesia itu.

Bapak sudah tiga kali berbuat ini. Lihat nih," katanya seraya menunjukkan halaman-halaman yang berisi keterangan tentang penambahan masa berlaku paspornya. "Mohon jangan lagi begini, Pak."

Pria itu meninggalkan ruang dekat aula TPS dan berkomunikasi dengan rekannya dalam bahasa Arab.

Sekitar 10.000 warga negara Indonesia yang berada di PEA tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ketua PPLN wilayah Abu Dhabi dan sekitarnya, Haris Suseno mengatakan sebanyak 3.826 orang tercatat sebagai pemilih di Abu Dhabi dan sekitarnya dan selebihnya berada di Dubai.

Haris, yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan teknologi informasi di sebuah perusahaan minyak ADNOC. Ia mengatakan angka tersebut ditetapkan setelah dilakukan verifikasi karena ada sejumlah WNI yang telah kembali ke Tanah Air.

PPLN Abu Dhabi telah melakukan sosialisasi soal Pemilu antara lain dengan mengundang sejumlah WNI dan mengunjungi kantong-kantong komunitas WNI di berbagai kota di PEA.

Menurut Haris, pihaknya juga telah mengirimkan kartu-kartu suara kepada para pemilih melalui jasa pos.

Ia memperkirakan sebanyak 40 persen pemilih akan datang langsung ke TPS dan lainnya mengirim kembali surta-surat suara melalui pos.

"Kami telah menghubungi para pemilih yang tercatat melalui telepon dan meminta majikan TKW untuk mengizinkan mereka datang ke TPS," katanya.

Sejumlah pemilih juga telah mendapat izin dari perusahaan tempat mereka bekerja meski tak sedikit pula yang terpaksa memberikan suaranya melalui surat pos karena mereka tak dapat libur. Diperkirakan ada juga WNI yang tak mengikuti pemungutan suara tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009