Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan para pemimpin/kepala negara berpeluang membahas persoalan tentang misil Korea Utara dalam pertemuan puncak ASEAN plus three dan KTT Asia Timur yang berlangsung Sabtu ini hingga Minggu (12/4) di Pattaya, Thailand.

"Dimungkinkan pada pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai misil Korut," kata Dino di Bandara Halim Perdana Kesuma Jakarta, Sabtu pagi, sesaat sebelum mendampingi Presiden Yudhoyono menuju Thailand.

Selain mengenai misil Korea Utara, lanjut dino, para kepala/pemimpin negara juga dijadwalkan membahas kelanjutan dari inisiatif Chiang Mai yaitu skema ASEAN untuk membantu anggotanya menghadapi krisis keuangan global.

Inisiatif Chiang Mai sebelumnya juga menjadi pokok pembahasan pertemuan puncak ke-14 ASEAN di Hua Hin, Thailand, awal Maret 2009.

Dino mengatakan bahwa KTT ASEAN plus three dan KTT Asia Timur tahun ini untuk pertama kalinya digelar terpisah dengan KTT ASEAN.

Presiden selama berada di Pattaya selain akan menghadiri kegiatan KTT tersebut, juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM China Wen Jiabao, PM Malaysia Najib Tun Razak dan PM Australia Kevin Rudd.

Di Pattaya, selain dilangsungkan KTT ASEAN plus three (Jepang, Korea Selatan dan China) dan KTT Asia Timur, juga akan dilangsungkan KTT ASEAN -India dan KTT ASEAN - United Nations.

Hasil-hasil pembicaraan KTT G-20 di London bulan lalu terkait upaya menghadapi krisis keuangan global diperkirakan mewarnai agenda pembicaraan sejumlah KTT di Pattaya.

KTT di Pattaya sendiri dibayangi dengan ancaman pengerahan massa demonstran menentang PM Abhisit Vejjajiva yang marak pada pekan-pekan terakhir ini.

Presiden Yudhoyono tanpa didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono tinggal landas menuju Pattaya dari Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma pukul 08.00 WIB dan dijadwalkan tiba di pangkalan udara militer U Tapao Thailand sekitar pukul 11.10 waktu setempat.

Sejumlah menteri yang ikut serta antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menlu Nur Hassan Wirajuda, Ketua Umum Kadin MS Hidayat, Kepala BKPM M Luthfi. Sementara Plt Menko Perekonomian dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati telah ada di Thailand.

Sebelumnya Jepang mendesak dikeluarkannya pernyataan "keras" terhadap peluncuran roket Korea Utara pada KTT tersebut, sebagaimana yang dikutip dari AFP.

Korea Utara sebelumnya mengakui bahwa peluncuran roketnya pekan lalu adalah untuk menempatkan satelit ke dalam orbit, namun Amerika Serikat (AS) dan negara sekutunya mengatakan tidak ada sesuatu yang diluncurkan ke antariksa, dan tujuan utama peluncuran adalah "uji coba kendaraan pengantar rudal jarak jauh Taepodong-2".

Washington dan Tokyo mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bereaksi keras terhadap peluncuran tersebut. Kedua negara itu menyatakan bahwa peluncuran itu melanggar resolusi PBB yang dikeluarkan setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal dan nuklirnya pada 2006.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009