Paris (ANTARA News/Reuters) - Juara Tour de France tujuh kali Lance Armstrong menyatakan cemas karena Badan Anti-Doping Prancis (AFLD) kemungkinan akan mencegahnya ikut kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di dunia itu pada tahun ini.

"Kemungkinan besar mereka akan melarang saya berlomba," kata pembalap AS berusia 37 tahun itu.

AFLD hari Kamis mengatakan, Armstrong bakal menghadapi sanksi disiplin karena ia tidak menghormati kewajiban untuk tetap tinggal ketika seorang petugas doping datang ke rumah di selatan Prancis bulan lalu.

Armstrong mengatakan bahwa ia ketika itu sedang mandi, sementara manajer tim Astana Johan Bruyneel sedang memeriksa surat tugas penguji tersebut dengan Persatuan Balap Sepada Internasional (UCI).

"Ia (petugas tersebut) terlihat aneh, ia datang sendirian dan tampak mencurigakan," kata Armstrong.

Armstrong diminta untuk memberikan sampel urine, darah dan rambut ketika kembali dari latihan di sekitar Beaulieu-sur-Mer bulan lalu.

Sanksi yang dijatuhkan kepada Armstrong hanya berlaku di wilayah Prancis .

"Tour de France adalah lomba yang saya senangi. Saya ingin berkompetisi di sana, apakah itu untu meraih kemenangan atau untuk mendukung rekan saya Albert (Contador) atau Levi (Leipheimer) ," katanya.

"Sesungguhnya saya masih ingin berlomba, namun lebih penting lagi adalah saya ingin melakukan upaya global melawan kanker," kata Armstrong yang sempat berhenti berlomba selama lebih dari tiga tahun karena kanker.

Armstrong memiliki hubungan yang kurang baik dengan panitia Tour de France, Amaury Sport Organisation (ASO), yang mengatakan bahwa penampilannya kembali akan "memalukan".

Pada 2005, harian olahraga Prancis L`Equipe, yang imiliki "bapak" perusahaan ASO, EPA, menyatakan bahwa sampel urine Armstrong sejak lomba tahun 1999 mengandung unsur terlarang erythropoietin.

Namun Armstrong, yang hasil tesnya tidak pernah positif, dianggap bersih oleh penyelidik Belanda yang ditunjuk oleh UCI.

Ketua AFLD Pierre Bordry tahun lalu mengundang Armstrong tes doping ulang atas sampel tahun 1999, tapi ditolak oleh pembalap asal Texas itu dengan alasan kemungkinan sudah ada kompromi.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009