Pattaya (ANTARA News) - Aksi unjuk rasa oleh pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra telah mengganggu kelancaran KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur di Pattaya, Thailand.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan para pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra mengganggu kelancaran pelaksanaan KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur di Pattaya, Thailand.

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tertahan di bandara selama lebih kurang satu jam untuk menunggu pengaturan pemerintah Thailand, akibat adanya demo," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Bandara U Tapao, Pattaya, Thailand, Sabtu siang.

Selain Presiden Yudhoyono, PM China Wen Jiabao juga sempat tertahan di dalam hotelnya di Thailand.

"Akibat peristiwa itu working lunch gagal dilakukan," kata Dino.

Seharusnya para pemimpin pemerintahan ASEAN+3 menggelar working lunch pukul  12.00 waktu setempat.

Karena working lunch gagal, sekarang pemerintah Thailand sedang mengupayakan terselenggaranya working dinner Sabtu malam.

Namun, kata Dino, Presiden Yudhoyono belum memutuskan untuk pulang karena ingin terlebih dahulu menyelesaikan agenda di Thailand.

Ketika berita ini ditulis, Presiden Yudhoyono beserta rombongan yang tiba sekitar pukul 11.00 waktu setempat sedang menuju hotel tempatnya menginap. Disebutkan bahwa para pengunjuk rasa yang menyebut kelompok mereka sebagai "kaos merah" menggelar aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.

Presiden Yudhoyono beserta sejawatnya dari negara-negara se-Asia Tenggara dan negara- negara Asia Timur sedianya mengikuti KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur pada 11-12 April.

Pertemuan itu dijadwalkan membahas mengenai inisiatif Chiang Mai untuk mengatasi krisis global dan misil Korea Utara.

Turut mendampingi Presiden adalah Menkokesra Aburizal Bakrie, Menlu Hasan Wirajuda, Mendag Mari Elka Pangestu, Ketua Kadin MS Hidayat dan Kepala BKPM M Luthfi.

Namun Presiden tanpa Ibu Ani Yudhoyono.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009