Jombang (ANTARA News) - Video berdurasi 2 menit 45 detik yang berisi kecurangan pemilu di Dusun Cangak, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jatim, mulai beredar di kalangan masyarakat.

"Kecurangan pemilu yang terekam dalam video tersebut membuktikan lemahnya sistem pengawasan pemilu, sehingga sangat mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak kepentingan," kata perwakilan Forum Lintas Partai (FLP), Abdul Kholig saat pers rilis di Jombang, Jatim, Sabtu.

Ia mengemukakan, dalam video tersebut terlihat sejumlah petugas panitia pemungutan suara (PPS) dan saksi sedang memasuki tempat pemungutan suara (TPS) serta mengarahkan pemilih untuk memilih salah satu partai.

"Dalam video tersebut sangat jelas terlihat kecurangan yang dilakukan oleh salah satu partai dan tindakan tersebut penuh dengan muatan politis," katanya.

Baik KPU maupun Panwaslu, lanjut Kholiq, harus segera melakukan tindakan. Pasalnya, dalam rekaman video tersebut jelas-jelas terjadi kecurangan sistematis. Penyelenggara pemilu mau tidak mau harus menuntaskan masalah ini. "Kami akan melaporkan temuan kasus ini ke Panwaslu," katanya.

Menanggapi adanya temuan ini, Panwaslu Kabupaten Jombang sepakat untuk dilakukan pemilihan ulang di TPS itu.

"Dalam video itu, jelas sekali keterlibatan anggota PPS dan saksi untuk mengarahkan pemilih. Karena itu, kami sepakat pemilihan diulang,? kata Ketua Panwaslu Jombang M Fatoni.

Keterlibatan orang luar di dalam areal TPS yang tidak jelas identitasnya, lanjut Ia, saksi dan KPPS adalah bukti tidak adanya azas keadilan. ?Lebih baik diulang daripada ke depannya nanti akan menimbulkan masalah,? katanya.

Namun demikian, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu adanya temuan video kecurangan pemilu tersebut.

"Untuk sementara kami akan melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan KPU.. Kalau memang tidak sesuai dengan aturan, kami akan ke KPU untuk menindaklanjutinya. Apabila memang terbukti adanya unsur kecurangan, tidak menutup mungkinkan akan diulang," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009