Jakarta (ANTARA News) - Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia yang cukup stabil secara politik, ekonomi, dan keamanan,  merupakan tempat yang menjanjikan untuk investasi.

"Tentu saja dengan situasi stabilitas politik dan keamanan dan kita berharap itu tetap terjaga di dalam, Indonesia memiliki reputasi dan citra yang jauh lebih positif apalagi ditambah realisasi pertubuhan ekonominya dibanding negara-negara ASEAN lainnya," kata Menkeu usai rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 4,5 persen masih sangat bagus dibanding negara-negara lain seperti Singapura yang negatif 5 persen, Thailand negatif 2 persen, dan Malaysia sekitar negatif 0,2 persen sementara Filipina masih positif 2,5 persen.

"Dalam hal ini, 5 besar Asean Indonesia masih yang tertinggi. Cina dalam hal ini prediksinya 6,5 persen, India, 5 persen. Jadi dalam hal ini daya tarik dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif masih bisa bertahan cukup tinggi plus dengan suasana stabilitas politik dan kemanana yang kita jaga bersama tentu bisa memberi dampak positif terhadap aliran modal masuk maupun optimisme para pengusaha kita untuk melakukan ekspansi usahanya. Apalagi dengan kecenderungan suku bunga yang sudah mulai menurun, ini juga akan memberikan dampak positif," katanya.

Namun, meski secara umum Indonesia masih baik, menurut Menkeu pertumbuhan investasi di Indonesia tetap mengalami penurunan yaitu hanya tumbuh antara 5 - 6,5 persen pada kwartal I atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan investasi 2008 yang biasanya tumbuh `double digit` antara 10 -13 persen. "Jadi terjadi koreksi hampir 50 persen ke bawah," katanya.

Angka penurunan investasi itu, lanjutnya bisa dilihat dari indikator konsumsi semen dan barang-barang impor modal yang mengalami penurunan cukup tajam.

"Kita memperkirakan memang ada semacam koreksi terhadap rencana investasi di dalam jangka 6-12 bulan ke depan. Oleh karena itu kita melihat bahwa tren positif yang tadi saya sebutkan, stabilitas ekonomi bagus, dan suku bunga menurun, itu masih akan tetap dikenai dampak negatif dari yang saya sebutkan pasar dunia melemah dan ekspor menurun tajam," katanya.

Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama setahun bisa mencapai 4,5 persen, dengan melihat realisasi pertumbuhan kwartal I 2009 sebesar 4,3 - 4,8 persen. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009