Cianjur (ANTARA News) - Ribuan suara hasil pemilu legislatif di lima daerah Pemilihan di Kabupaten Cianjur, diantaranya Dapil 2 Karang Tengah dan Dapil 4 Campaka, ditengarai menguap dan pindah ke caleg lain yang suaranya kurang, demikian pengakuan Andi Syarif Hidayat, caleg Partai Amanat Nasional, Jumat.

Andi mengungkapkan, di Dapil 2 tempat ia mencalonkan diri, penghitungan suara dari TPS telah hilang begitu masuk PPK.

Meskipun demikian, Andi melihat jumlah suara raihannya dalam posisi aman untuk duduk sebagai wakil rakyat. Ia mengaku menyampaikan keluhan ini demi memberi contoh yang baik bagi pelaksanaan pemilu yang dinilainya dapat mudah dibeli ini.

"Perbuatan oknum ini telah menzalimi dan membunuh karakter seseorang dengan cara manipulasi data yang sebenarnya diubah menjadi data pesanan," kata Andi.

Hal senada menimpa Rudi Syachdiar caleg dari Partai Golkar yang meskipun jumlah suaranya cukup tinggi, namun di beberapa PPS di Kecamatan Campaka, suaranya justru telah berkurang cukup banyak.

Seperti Andi, Rudi menilai hasil penghitungan di tingkat PPS berubah manakala sampai di PPK, padahal dari PPK inilah suara dilaporkan ke KPU.

"Jumlahnya cukup besar hampir 500 suara yang saya raih, hilang di PPK Campaka. Meskipun saya lolos menjadi anggota legislatif, namun ini sudah tindak pidana dilakukan oknum penyelengara pemilu," aku Rudi setengah mengecam.

Mengenai hal ini, Ketua Panwaslu Cianjur Fahmi A Wahab, berjanji mengusut tuntas laporan yang diberikan masyarakat dan caleg.

"Secepatnya kami akan menindak lanjuti laporan masyarakat dan caleg perihal manipulasi suara dan pengelembungan suara hasil pemilu itu," janjinya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009