Port of Spain (ANTARA News/Reuters) - Amerika Serikat bersedia berunding dengan Kuba, kata Menlu Hillary Clinton, Kamis waktu setempat, sementara para pemimpin Karibia mendesak Washington mengakhiri sanksi-sanksi terhadap pulau itu.

Sehari sebelum dimuluinya KTT 34 negara Amerika, tidak termasuk Kuba, masalah negara komunis satu-satunya di kawasan itu dan permusuhan AS terhadap negara itu mendominasi kegiatan diplomatik di kawasan itu.

Presiden AS Barack Obama , yang mengharapkan akan membuka era baru memperbaiki kerjasama dengan Amerika latin dan Karibia dalam pertemuan tiga hari di Trinidad dan Tobago itu, awal pekan ini melonggarkan sebagian dari embargo perdagangan berusia 47 tahun terhadap Kuba.

Tetapi ia mengatakan ia mengharapkan Havana melakukan tindakan timbal balik dengan memberikan perhatian lebih besar pada hak asasi manusia dan demokrasi pada warganya, dan embargo itu akan tetap diberlakukan sampai hal ini terwujud.

Setelah berunding dengan Hillary di Haiti, Kamis, Presiden Haiti Rene Preval mengatakan ia mengharapkan Kuba dapat ikut serta dalam KTT para pemimpin kawasan itu mendatang.

"Keinginan saya , dan itu adalah keinginan yang sudah dinyatakan beberapa kali oleh Majelis Umum PBB adalah embargo itu agar dicabut," kata Preval di ibukota Haiti Port au Prince.

Hillary mengatakan ia setuju dengan desakan bagi memajukan dialog di seluruh belahan bumi itu. "Kami siap berdiskusi dengan Kuba dan langkah-langkah tambahan dapat dilakukan," katanya.

Tetapi ia menegaskan Washington juga menunggu Havana untuk memberikan bantuan bagi perbaikan hubungan-hubungan.

"Kami ingin melihat Kuba membuka masyarakatnya , membebaskan para tahanan politik , terbuka pada opini luar dan media dan memiliki masyarakat yang kami semua tahu akan meningkatkan peluang-peluang bagi rakyat Kuba," kata Hillary.

Sementara itu Washington menginginkan KTT Trinidad dan Tobago memusatkan perhatiannya pada penanganan krisis ekonomi global yang mengancam kegagalan pertumbuhan ekonomi di Amerika Latin dan Karibia dan menambah jutaan orang dalam kemiskinan.

Walaupun para pejabat AS mengatakan mereka tidak ingin para pemimpin "dialihkan perhatian" oleh masalah peka Kuba , Presiden Venezuela Hugp Chavez berjanji akan meminta KTT mengembalikan Kuba dalam kelompok-kelompok regional itu , seperti pertemuan-pertemuan KTT itu.

Pemimpin Venezuela itu, pengecam keras mantan Presiden AS George W.Bush , Kamis mengatakan ia tidak akan menandatangani rancangan deklarasi KTT itu , yang membicarakan tentang kerjasama untuk memerangi kemiskinan dan ketidak adilan tetapi tidak menyebut masalah Kuba.

"Saya bertanya. Dimana yang lebih demokrasi, di Amerika Seikat atau di Kuba? Siapa yang memiliki meter demokrasi untuk mengukur itu," tanya Chavez dalam satu pertemuan di Venezuela timur dengan sekutu-sekutu sayap kirinya termasuk Presiden Kuba Raul Castro.

"Saya tidak ragu-ragu mengatakan: di Kuba lebih demokrrasi ketimbang di Amerika Serikat," tambahnya. Seperti halnya Castro ia mengenakan seragam militer.

Kuba ditangguhkan keanggotaannya dalam Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) yang beranggotakan 35 negara itu tahun 1962 karena sistem komunis yang diciptakan Fidel Castro setelah ia merebut kekuasan dalam revolusi tahun 1959 tidak sesuai dengan prinsip-prinsip OAS.
(**)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009