Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Israel mengecam satu konferensi internasional mengenai rasisme yang disponsori PBB dimana Presiden Iran dijadwalkan berbicara tepat di hari ulang tahun Adolf Hitler dan bertemu dengan timpalannya dari Swiss.

Seraya menyebut konferensi PBB itu sebagai lelucon tragis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yossi Levy berkata, "Resminya konferensi itu berupaya mengutuk rasisme, tapi alih-alih mengundang seorang penyangkal Holokus (genosida) yang telah menyeru penghancuran Israel."

Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz dijadwalkan bertemu dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad selama makan malam menyambut konferensi internasional yang akan dibuka Senin besok.

"Kami akan berupaya meyakinkan Presiden Swiss untuk tidak bertemu dengan Ahmadinejad, undangan paling heboh di konferensi ini, yang akan berbicara pada Hari Holokus dan (bertepatan dengan) hari lahir (Adolf) Hitler," kata Aharon Lechnoyaar, Perwakilan Israel di Markas PBB, Jenewa, kepada radio pemerintah.

Ahmadinejad yang rencananya akan membuka konferensi pada 20 April bertepatan dengan hari ulang tahun Adolf Hitler. Israel sendiri akan merayakan Hari Mengingat Holokus pada 21 April yang diadakan hingga matahari terbenam hari itu.

Menteri Sosial Israel Isaac Herzog menyebut konferensi itu sebagai pawai sinistis yang dimanipulasi oleh poros Iran-Libya-Pakistan, sementara Wakil Perdana Menteri Silvan Shalom, kepada radio milik militer Israel, menyebut konferensi itu bertujuan tunggal, memfitnah negara Israel.

Kehadiran Ahmadinejad telah menebarkan ketakutan bahwa konferensi lima hari itu akan berakhir pada penistaan Israel seperti terjadi pada konferensi serupa delapan tahun lalu di Durban, Afrika Selatan.

Presiden Iran yang sejauh ini menjadi satu-satunya kepala negara paling menonjol yang hadir pula di Durban Review Conference, telah menebarkan kemarahan karena berulangkali menyebut Holokus sebagai mitos dan menyeru Israel untuk dihapuskan dari peta dunia.

Para juru runding di Jenewa, Jumat, menyatakan bahwa negara-negara Barat dan kebanyakan negara muslim menyepakati satu deklarasi untuk mengatasi isu-isu paling kontroversial berkaitan dengan diskriminasi agama, Israel dan Timur Tengah.

Tapi Sabtu kemarin, sekutu intim Israel, Amerika Serikat, mengatakan tidak mau bergabung dalam konferensi itu karena deklarasi final konferensi itu masih menyebut Washington dengan kalimat "enggan mendukung."

AS, bersama dengan Israel, kabur (walk out) dari Konferensi Dunia mengenai Rasisme di Durban pada 2001 setelah bersitegang dengan beberapa negara Muslim mengenai definisi anti semitisme dan perlakuan Israel terhadap warga Palestina. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009