Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta BUMN Karya yang memiliki proyek di sejumlah negara Timur Tengah lebih berhati-hati menyusul krisis keuangan yang mulai berdampak pada bisnis properti di kawasan itu.

"Industri properti di Timur Tengah saat ini menghadapi masalah, untuk itu agar lebih hati-hati dalam menggarap proyek di sana," kata Menneg BUMN Sofyan Djlalil di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Sofyan menjelaskan, Kementerian BUMN sudah memanggil antara lain PT Adhi Karya untuk meminta laporan perkembangan proyek di Timur Tengah.

Menurut catatan, Adhi Karya sedang menggarap proyek senilai Rp969 miliar berupa komplek perhotelan, pusat perbelanjaan di Oman yang diperkirakan selesai tahun Mei 2009.

Sebelumnya Adhi Karya juga memenangkan proyek pembangunan Hotel Shangri-La di Qatar.

BUMN Karya lainnya yang juga memiliki proyek di Timur Tengah yaitu PT Wijaya Karya di yaitu pembangunan underpass yang membelah lautan atau tunnel (terowongan bawah laut) di Palem Jabrali, Dubai.

Wijaya Karya juga dipercaya membangun secara bertahap jembatan dan jalan tol East-West Motorway sepanjang 1.400 km di Aljazair. Sebelumnya Wijaya Karya sudah menggarap 18 proyek jembatan di negeri itu.

Menurut Sofyan Djalil, dengan laporan yang diberikan masing-masing BUMN Karya maka dapat dilakukan antisipasi menghadapi indikasi kolapsnya bisnis properti di Timur Tengah.

Meski begitu ujarnya, sejauh ini tidak ada pembatalan dari proyek-proyek yang diperoleh. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009