Kingston (ANTARA News/Reuters) - Seseorang yang bermaksud menjadi pembajak menyerahkan diri kepada pihak berwenang, Senin, setelah membebaskan orang terakhir dari lebih 180 sandera yang disanderanya beberapa jam sebelumnya dalam pesawat jet carteran Kanada di Teluk Montego, Jamaika.

Seorang warga Teluk Montego yang diidentifikasi polisi sebagai Stephen Fray dan berusia 20an tahun, sempat menuntut diterbangkan ke Kuba setelah menerobos keamanan sekitar pukul 22.00 Ahad waktu setempat guna memaksa memasuki pesawat carteran CanJet.

Satu suara tembakan terdengar saat drama penyanderaan tersebut tersebar tapi tak seorang pun cedera, kata seorang pejabat senior polisi.

CanJet menyatakan peristiwa dalm pesawat bernomor penerbangan 918 dari Boeing 737-800 berpenumpang 182 ini, terjadi setelah pesawat mendarat seusai jadwal di Montego Bay dalam penerbangan dari Halifax, Nova Scotia.

Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri Kanada Stephen Harper berada di Jamaika dalam kunjungan yang telah dijadwalkan lebih dulu setelah menghadiri Pertemuan Puncak Amerika di Trinidad dan Tobago akhir pekan lalu.

Fray mulanya membebaskan dua anggota awak dan semua 174 penumpang dari pesawat tersebut, saat pesawat diparkir di tarmak Sangster, yang disebut Perdana Menteri Jamaika Bruce Golding telah diswastanisasi sehingga menjadi tanggung jawab pihak keamanan di situ.

Setelah beberapa jam berunding dan diawasi Golding dan Menteri Keamanan Nasionalnya Dwight Nerlson, Fray setuju membebaskan sisa enam sanderanya, demikian Menteri Penerangan Jamaika Daryl Vaz.

"Ini adalah kasus seorang pemuda yang bermasalah. Ia tentu saja memiliki persoalan mental. Mulanya, tuntutannya adalah diterbangkan ke Kuba karena pesawat itu sebenarnya akan terbang ke Kuba dan kembali ke Halifax. Itulah tuntutan dia sesungguhnya," kata Vaz kepada CNN.

Ia belakangan menyebut Fray tampak berubah pendirian untuk terbang ke negara komunis Kuba dan mengganti permintaannya agar diterbangkan ke Eropa.

Ketika ditanya mengenai hubungan antara kunjungan Perdana Menteri Kanada ke Jamaika dan penyanderaan tersebut, sekretaris pers Harper tak bersedia berspekulasi.

Namun Vaz menegaskan bahwa tindakan Fray merupakan "kasus tersendiri" di negara Karibia yang sangat bergantung atas pariwisata itu.

"Ini bukan tindakan teror dan tak usah dipandang seperti itu. Militer dan polisi mampu membawa pria tersebut ke dalam tahanan secara damai," katanya.

Semua penumpang pesawat dengan nomor penerbangan 918 berkebangsaan Kanada, kata CanJet yang mengoperasikan pesawat carteran itu atas nama Transat Tours Canada.

Harper mengatakan pada suatu taklimat gabungan bersama Golding di Montego Bay, ia senang betapa drama penyanderaan tersebut berakhir tanpa pertumpahan darah.

"Hari ini adalah hari yang benar-benar menyenangkan. Sangat jarang kami menghadapi peristiwa seperti ini yang berakhir dengan sangat baik," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009