Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tengah menyelesaikan proses tender penjualan 543 menara telekomunikasinya dengan harga Rp 450 Miliar.

Pemenang dalam tender penjualan menara itu juga sudah ditetapkan yakni PT Solusi Tunas Pratama, yang berhasil menyisihkan 5 peserta tender lainnya, demikian siaran pers yang diterima ANTARA, Selasa.

Harga penjualan tersebut lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan semula yakni Rp380,22 Miliar sebagaimana sudah disetujui dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) perusahaan Desember 2008.

Dokumen Term Sheet yang mencakup kesepakatan jual beli dan sewa balik antara BTEL dan PT Solusi Tunas Pratama telah ditandangani pada tanggal 15 April 2009.

Kini prosesnya dilanjutkan dengan penyelesaian dokumen penjualan, yaitu Sales & Purchase Agreement (SPA) dan Master Lease Agreement (MLA). Diharapkan pada akhir bulan ini, kedua dokumen tersebut sudah bisa ditandangani.

"Dari total nilai transaksi sebesar Rp 450 Miliar, Bakrie Telecom akan mendapatkan dana bersih dari pembeli senilai Rp 390 Miliar," kata Direktur BTEL, Rakhmat Junaidi.

Sedangkan sisanya Rp 60 Miliar akan diretensi oleh pembeli sebagai dana cadangan untuk perpanjangan masa sewa tanah/gedung tempat didirikannya menara menjadi 10 tahun, sesuai periode lease-back atau sewa-kembali menara telekomunikasi tersebut.

Dana penjualan menara akan digunakan perseroan untuk belanja modal (capital expenditure) 2008-2010 yang nilai keseluruhannya mencapai 600 juta dolar AS.

Belanja modal tersebut sebagian didapatkan dari right issue senilai Rp 3 Triliun yang telah dilakukan pada kuartal pertama 2008. Kemudian 50 persen terakhir melalui skema vendor financing, kas internal perseroan, serta dari hasil penjualan tower ini.

Keseluruhan pembayaran oleh Solusi Tunas Pratama akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yang akan dimulai pada akhir bulan ini.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009