Jakarta (ANTARA News) - Mantan petenis nomor satu Indonesia Angelique "Angie" Widjaja yang menjadi unggulan kelima, melaju ke babak kedua turnamen OkeShop Open setelah meraih kemenangan 6-2, 6-2 dari Aldila Sudtjiadi, Selasa.

Setelah menutup set pertama dengan kemenangan 6-2, permainan Angie sempat mengendur saat ia duakali tertinggal pada awal set kedua yang harus melalui beberapa kali deuce tersebut.

Namun setelah mematahkan servis lawannya pada game kelima untuk membuat kedudukan 3-2, petenis yang menjuarai Wismilak Internasional 2001 itu melaju untuk memenangi pertandingan.

Angie mengaku, panas yang luar biasa ditambah kurangnya latihan membuat ia cepat lelah.

"Kulit saya juga pedih semua," katanya.

Soal pertandingan tanpa wasit, Angie yang juga penggagas turnamen tersebut mengatakan, "Saya jadi teringat kembali masa-masa junior dulu, karena sering bertanding tanpa wasit."

Selanjutnya, Angie akan menghadapi Maya Rosa yang menyisihkan Prima Lestari 6-2, 6-3.

Pada bagian putra, Ivan Regan Krijanto mengalahkan Louis Theodor 6-2, 6-2 untuk bertemu unggulan pertama Elbert Sie pada babak kedua.

Sedangkan Setyo Dwi Adrianto menyisihkan Prisca Titan 6-1, 6-1 untuk selanjutnya bertemu unggulan kedua Sunu Wahyu Trijati.

Adapun Febi Widhiyanto memenangi tiebreak 7/4 pada set kedua untuk mengalahkan Limpad Nurahmad 6-2, 7-6 dan bertemu unggulan keenam Sebastian Dacosta.

Seluruh unggulan tunggal putra mendapat bye untuk langsung maju ke babak kedua.

Tanpa Wasit

Turnamen OkeShop Open yang merupakan seri pertama dari lima seri Garuda Indonesia Tennis Series hanya akan menggunakan wasit pertandingan mulai babak perempatfinal, sedangkan pada babak-babak awal tidak memakai wasit.

"Ada klausul dari ITF yang memungkinan pertandingan tanpa wasit jika kurang sumber daya manusia (SDM) atau karena keterbatasan dana, daripada turnamen tidak terselenggara," ujar referee turnamen Akhyar Matra di sela-sela pertandingan yang digelar di Lapangan Tenis Klub Rasuna, Jakarta, Selasa.

Akhyar mengatakan, PB Pelti sebagai institusi tenis tertinggi di Tanah Air telah mengijinkan penyelenggara turnamen tersebut menggelar pertandingan tanpa wasit karena alasan keterbatasan dana.

Namun ia mengakui bahwa pertandingan tanpa wasit dapat menurunkan kualitas turnamen karena pada kenyataannya banyak peraturan-peraturan yang dilanggar pemain, misalnya lamanya waktu istirahat saat pertukaran lapangan atau keharusan pemain meneriakkan poin saat akan melakukan servis yang hampir tidak pernah dilakukan.

"Jadi kalau ada yang bilang bahwa pertandingan tanpa wasit akan meningkatkan sportivitas, itu belum terbukti. Justru membuka banyak peluang melakukan pelanggaran," tambahnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009