"Kebutuhan dana kita tahun ini sekitar 26-30 juta dolar AS," kata Presiden Direktur ASIA Paulus Junanda di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk kerjasama dengan perusahaan timah di Bangka yang memiliki izin ekspor. Opsi yang dipilih bisa dalam bentuk penyertaan modal atau akuisisi sebagian saham.
"Untuk aksi korporasi ini, perseroan menganggarkan dana sebesar 5 juta dolar AS. Saat ini proses tersebut masih dalam tahap due delligence (uji kelayakan), dan diharapkan rampung akhir semester I/2009. Untuk tahap pertama, perseroan menargetkan dapat menjual timah sebanyak 400 ton per bulan atau senilai Rp50 miliar," ujarnya.
Paulus mengatakan, sebagian dana juga akan digunakan untuk mengakuisisi dua kuasa pertambangan (KP) batubara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan senilai 4juta dolar AS. Selain itu, ASIA juga akan mengoperasikan pelabuhan batubara di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai 1 juta dolar.
Saat ini perseroan telah mengoperasikan tambang batu bara di Tanah Laut dengan produksi penjualan sekitar 16 ribu ton per bulan. Penjualan tersebut dipasok ke anak usaha PT Perusahaan listrik Negara (PLN Persero) yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkit Jawa-Bali.
Dia menambahkan ASIA juga akan mengakuisisi KP emas di wilayah Gorontola, Poso (Sulawesi Tengah) dan Bombani (Sulawesi Tenggara) senilai 15 juta dolar.
"Perusahaan-perusahaan tersebut sebagian dalam tahap eksplorasi dan eksploitasi," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
