Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Kepala intelijen Mesir Omar Suleiman tiba di Israel, Rabu, untuk putaran pembicaraan pertamanya dengan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan beberapa pejabat penting dalam pemerintahnya.

Suleiman, pada kunjungan pertamanya oleh seorang pejabat tingkat tinggi Mesir ke Israel sejak Benyamin Netanyahu memegang tampuk kekuasaan pada 1 April, telah bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Ehud Barak di sebuah hotel di Jerusalem, kantor Barak mengatakan.

Para pejabat kementerian luar negeri tidak dapat mengatakan apakah Suleiman juga akan mengadakan pembicaraan dengan Menlu Avigdor Lieberman, seperi diumumkan oleh seorang pembantu senior beberapa hari lalu.

Mesir memiliki hubungan yang tidak mudah dengan Lieberman, sseorang nasionalis penghasut yang mengatakan tahun lalu bahwa Presiden Hosni Mubarak dapat "pergi ke neraka" jika ia terus menolak untuk berkunjung ke negara Yahudi itu.

Menteri Luar Negeri Mesir Ahmad Abul Gheit mengatakan awal bulan ini bahwa ia tidak akan menjabat tangan Lieberman.

Israel telah menyimpang dari jalannya untuk mengurangi ketegangan dengan sekuku Arab paling pentingnya itu mengenai menteri luar negeri baru itu, yang peran kabinetnya telah menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan penciptaan perdamaian Timur Tengah.

Lieberman juga telah mengusulkan pemboman bendungan Aswan, Mesir, pada saat perang antara kedua negara itu, yang menandatangani perjanjian penting pada 1979.

Mesir teah memainkan peran penting dalam beberapa tahun belakangan ini dalam upaya untuk memerantarai sejumlah gencatan senjata antara negara Yahudi itu dan penguasa Jalur Gaza gerakan Islam Hamas.

Suleiman juga bertindak sebagai perantara dalam pembicaraan antara kedua belah pihak untuk pertukaran tawanan yang mana Israel sedianya akan membebaskan ratusan tawanan Palestina sebagai pertukaran bagi Gilad Shalit, tentara yang ditangkap oleh gerilyawan Gaza dalam serangan lintas-perbatasan yang mematikan pada Juni 2006.

Netanyahu Rabu menunjuk kepala dinas keamanan internal Shin Beth, Yuval Diskin, sebagai utusan khususnya untuk pembicaraan tawanan setelah utusan sebelumnya, Ofer Dekel, mundur Selasa setalah 30 bulan dalam jabatan itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009