Sempat tertinggal 0-2 pada awal set pertama, gadis yang akrab disapa Angie itu menyamakan kedudukan dengan mematahkan servis lawannya pada game keempat dan kembali melakukan break pada game keenam untuk memimpin 2-4.
Lavinia sempat menambah angka sebelum Angie menutup set pertama dengan kemenangan 6-3.
Juara Wimbledon Junior dan Wismilak Internasional 2001 itu melanjutkan momentumnya dengan langsung memimpin 2-0 pada set kedua dan mematahkan servis lawannya kembali pada game kelima sehingga unggul 4-1.
Lavinia, juara bertahan Garuda Indonesia Tennis Series itu hanya mampu menambah satu angka untuk memperpanjang pertandingan sebelum disudahi oleh kemenangan Angie.
"Seharusnya tidak sampai seperti itu, tetapi saya banyak melakukan kesalahan," kata Lavinia usai pertandingan.
Petenis yang mengawali karir profesionalnya pada 2003 itu juga mengakui bahwa pengendalian bola yang dilakukan Angie sangat baik. "Meskipun saya sudah berjaga-jaga tetap saja tidak dapat," katanya.
Sementara itu Angie yang banyak menghasilkan angka melalui pukulan yang tidak dapat dikembalikan lawannya, mengaku menggunakan strategi tersebut untuk menghindari reli.
"Kalau diadu fisik saya pasti kalah, makanya saya menggunakan cara seperti itu," kata Angie yang mengatakan pengalaman bertandingnya yang lebih banyak membuatnya lebih tahu cara mengatasi lawan.
Unggulan ketiga Beatrice Gumulya juga maju ke semifinal setelah menundukkan unggulan ketujuh Cyntia Melita 6-2, 6-3.
Pada bagian putra, unggulan pertama Elbert Sie membabat unggulan ketujuh Andery Setyawanto 6-0, 6-0 untuk bertemu Prima Simpatiaji setelah unggulan keempat itu meraih kemenangan atas ungulan enam Sebastian Dacosta.
Unggulan kedua Sunu Wahyu Trijati juga maju ke semifinal turnamen seri pertama dari lima seri Garuda Indonesia Tennis Series 2009 itu, setelah menumbangkan Hendri Susilo Pramono yang menjadi unggulan 12 dengan kemenangan 6-2, 6-2. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
