Cilacap (ANTARA News) - Para korban tanah longsor di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang masih tinggal di pengungsian berharap segera direlokasi.

"Warga di sini masih banyak yang tinggal di tenda pengungsian termasuk saya," kata Nurhayati (50), warga Dusun Bunter, Desa Pamulihan, Karangpucung, Sabtu.

Meski bantuan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap mencukupi, menurut dia, hidup di tenda pengungsian tidak nyaman karena terasa panas di siang hari dan dingin di malam hari.

"Kami berharap relokasi dapat terwujud karena rumah kami tidak mungkin dihuni lagi," kata warga lainnya, Halimah (21).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, jumlah korban bencana tanah longsor di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu pada 1 Februari lalu, yang masih tinggal di tenda pengungsian sebanyak 406 kepala keluarga (KK).

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap, Dangir Mulyadi mengatakan,Pemkab Cilacap telah ada kesepakatan secara lisan Perhutani Banyumas Barat mengenai rencana tukar guling lahan bakal relokasi.

"Secara lisan, Perhutani telah menyatakan siap untuk tukar guling dengan perbandingan 1:1. Jadi jika kita butuh 1 hektare, mereka akan siapkan 1 hektare pula," katanya.

Menurut dia, Pemkab Cilacap hingga saat ini masih menyusun nota kesepakatan secara tertulis sambil menunggu kesiapan anggaran untuk pembangunan rumah sederhana bagi pengungsi di lokasi baru.

Ia mengatakan, anggaran tersebut masih diusulkan dalam APBD perubahan karena belum tersedia dalam APBD definitif.

Selain itu, kata dia, Pemkab Cilacap juga berharap adanya dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

"Kita berharap adanya sharing dana dari provinsi dalam pembangunan rumah sederhana bagi pengungsi," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009