Karimun, Kepri (ANTARA News) - Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun (TBK), Kepulauan Riau, mewajibkan penumpang kapal ferry lintas batas negara yang datang ke Karimun, mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (healt alert notice) sebagai langkah menditeksi secara dini kemungkinan penumpang maupun ABK kapal terinfeksi virus H1N1 ( virus Swine flu/ flu babi).

"Kartu itu wajib diiisi untuk mengidentifikasi tersangka secara dini, bila ada tersangka yang ditemukan akan kami tindaklanjuti dengan pemeriksaan medis," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II TBK, dr Iskandar, di kantornya, Rabu.

Iskandar menjelaskan kartu tersebut berfungsi laporan untuk mencatat data-data kesehatan penumpang, selama masa inkubasi virus H1N1 tersebut.

Dia menjelaskan pemberian kartu tersebut untuk mensiasati belum adanya fasilitas pencegahan seperti `thermoscanne` yang dipasang di pelabuhan dan bandara Internasional Batam.

Untuk memutuskan mata rantai penularan flu babi, diwilayah perbatasan seperti Karimun menerapkan sejumlah metode penanggulan diantaranya penyediaan ambulan untuk mengevakuasi tersangka, pengawasan sanitasi bangunan, melakukan vektor lalat, spraying khusus, menjalin jejaringan dan kemitraan dengan institusi terkait serta pengadaan masker terhadap penumpang menjadi suspect.

"Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dilaksanakan mulai 25/4 hingga dicabutnya status `public health emergency of internasional concern` (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia," ujarnya.

Kasi Upaya Pelayanan Kesehatan Pelabuhan, Feri Anthony, mengatakan upaya pemberian kartu sehat ini disertai dengan penanganan dilakukan kepada penumpang yang dinilai suspect.

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Internasional TBK, penumpang ferry dari Singapura kaget, saat petugas memberikan karti kewaspadaan kesehatan.
Mereka baru memahami setelah petugas memaparkan petunjuk pengisian dan kegunaan kartu tersebut.

Menurut Kasi Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan, Rizaldi, mengatakan pembentukan tim penanggulangan sudah dilakukan pihaknya.

"Simulasi penanganannya tidak jauh berbeda dengan penanggulangan SARS dan flu burung. Semua tim sudah siap," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009