Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi naik tajam 115 poin akibat aksi beli rupiah oleh pelaku pasar setelah dua pekan lalu terpuruk hingga mendekati angka Rp11.000 per dolar.

Aksi beli rupiah itu terutama dilakukan pelaku asing yang khawatir dengan wabah flu babi yang telah melanda di berbagai negara, karena itu pelaku cenderung mengalihkan dananya ke pasar modal Indonesia yang dinilai lebih aman, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis.

Rupiah, menurut dia ketika dibuka langsung menguat 130 poin, namun perdagangan yang baru berlangsung 15 menit aksi beli agak mengendor sehingga rupiah hanya naik 115 poin.

Meski demikian rupiah diperkirakan akan masih dapat bergerak naik, karena sentimen pasar masih positif, apalagi dengan keluarnya data Biro Pusat Statistik (BPS) mengenai laju inflasi April 2009, ucapnya.

Menurut Kostaman Thayib, laporan BPS pada awal bulan ini kemungkinan besar positif bahwa laju inflasi April 2009 akan lebih rendah ketimbang bulan lalu.

Faktor tersebut juga akan memberikan sentimen positif pasar yang memicu rupiah kembali bergerak naik, katanya.

Masuknya investor asing ke pasar modal, lanjut dia memberikan pengaruh positif kepada pasar uang, khususnya rupiah dan mendorong pergerakan mata uang itu menguat.

"Kami optimis rupiah akan dapat mendekati angka Rp10.500 per dolar yang selama ini sulit ditempuh, " ucapnya.

Namun kenaikan rupiah itu, menurut dia lebih baik tidak terlalu cepat, karena kurang menguntungkan bagi eksportir, karena mereka agak sulit untuk menjual produknya di pasar ekspor.

Rupiah menguat memang baik, namun kenaikan itu tidak terlalu cepat karena akan menyulitkan eksportir menjual produknya di pasar ekspor," katanya.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009