Sentani, (ANTARA News) - Aktivitas masyarakat di jalan Raya Sentani, Distrik Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, Kamis tampak berlangsung normal pasca peristiwa amuk dari ratusan prajurit Yonif 751 di markasnya pada Rabu (29/4).

Pantauan ANTARA di Sentani, Kamis, menunjukkan arus lalu lintas di Jalan Sentani telah normal padahal sehari sebelumnya sempat ditutup.

Kendaraan umum, mobil dan sepeda motor dapat melintas dengan lancar di jalan tersebut. Toko-toko di depan markas batalyon juga telah dibuka secara normal.

Penjagaan di depan markas juga tidak menyolok dan tidak ada penambahan jumlah penjaga dibandingkan dengan hari biasa.

Keluarga TNI yang tinggal dalam asrama Batalyon juga dapat beraktivitas seperti biasa.

Polisi lalu lintas tetap berjaga-jaga di Jl Sentani sekaligus melakukan tugas pengaturan arus lalu lintas.

Sebelumnya, ratusan prajurit Yonif 751 mengamuk kepada atasannya karena uang makan dan uang kesejahteraan lainnya dipotong.

Para prajurit merasa kesal sebab atasannya sempat menolak mengirimkan jenazah seorang anggota yang meninggal dunia karena sakit ke kampungya di Nabire, Papua.

Para prajurit lalu mengumpulkan uang agar dapat memakamkan jenazah kawannya di Nabire.

Kasus itu membuat ratusan prajurit marah dan merusak rumah dinas Danyon 751 Letkol Inf Lambok Sihotang.

Aksi mereka mereda setelah Pangdam XVIII Cenderawasih Mayjen TNI AY Nasution turun langsung menenangkan suasana.

KSAD Jenderal TNI Agustadi Sasongko telah datang ke Jayapura, Kamis pagi, namun masih berada di bandara Sentani untuk menerima laporan kasus dari Pangdam XVII. Direncanakan, KSAD akan meninjau langsung kondisi markas batalyon.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009