Jayapura (ANTARA News) - Komandan Batalyon Infanteri 751/Berdiri Sendiri (BS), Sentani, Kabupaten Jayapura Letkol Inf Lambok Sihotang dicopot dari jabatannya menyusul peristiwa mengamuknya ratusan anggota batalyon itu Rabu kemarin.

Kepala Staf Angkatan TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengatakan hal itu usai berdialog dengan anggota Yonif 751 di Jayapura, Kamis.

Kemarin, ratusan prajurit batalyon ini mengamuk di dalam markas dengan merusak rumah dinas Danyon 751 Letkol Inf Lambok Sihotang karena kesal hak-haknya seperti uang makan dan uang kesejahteraan lain dipotong.

Mereka juga jengkel komandannya mempersulit pemakaman jenazah seorang prajurit yang meninggal dunia akibat sakit.

Jenazah prajurit akan dimakamkan di Nabire, Papua, namun terkendala sewa pesawat mahal. Para prajurit lalu mengumpulkan uang agar jenazah dapat dimakamkan di Nabire.

Amuk prajurit reda setelah Pangdam XVII/Cinderawasih Mayjen TNI Azmin Yusri Nasution datang ke lokasi untuk berdialog dengan mereka dan berjanji memproses secara hukum Danyon 751. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009