Tapi kita tidak boleh menyerah. Kuncinya di alkes
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siap membantu investor hingga menghalau hambatan yang ada guna memastikan mereka bisa meningkatkan produksi alat kesehatan (alkes) untuk menanggulangi COVID-19.

Hal itu dibuktikan Bahlil yang menyempatkan diri berkunjung langsung ke pabrik PT Multi One Plus di Gunung Putri, Bogor.

"Tidak hanya Multi One Plus, investor lain yang memproduksi alkes juga akan kami perintahkan begitu. Kalau dia ada hambatan, bilang saja ke kita. Kita bantu secepatnya," kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Bahlil mengatakan pihaknya akan mengerahkan industri alkes untuk meningkatkan produksi secara besar-besaran.

"Situasi tidak normal. Ada masalah. Tapi kita tidak boleh menyerah. Kuncinya di alkes. Kalau ada kendala di impor bahan baku dan sebagainya datang ke BKPM saja, satu hari selesai," katanya.

Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo mengatakan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia telah memperoleh restu dari Presiden Jokowi untuk mengambil kebijakan-kebijakan darurat terkait percepatan perizinan bagi pengusaha yang memproduksi alat kesehatan.

"Situasinya sangat darurat. Ini menyangkut nyawa manusia. Kepala BKPM memerintahkan percepatan perizinan," kata Rizal.

PT Multi One Plus adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Korea Selatan yang telah berdiri sejak 9 Januari 2018. Perusahaan terdaftar sebagai industri peralatan kedokteran dan kedokteran gigi, juga perlengkapan ortopedik dan prostetik.

Dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia disambut baik oleh PT Multi One Plus dengan langsung menambah kapasitas produksi.

Untuk penambahan jenis dan kapasitas produksi alkes ini, PT Multi One Plus akan meningkatkan investasi sebesar 20 kali lipat, yang didukung mitra usahanya dari Korea Selatan.

"Kami sangat mengapresiasi kerja BKPM yang cepat tanggap, memproses permohonan izin untuk kenaikan kapasitas produksi dan penambahan jenis produksi dari perusahaan kami. Hanya dalam waktu satu hari, proses perizinan sudah selesai. Suatu hal yang sangat tidak diduga akan secepat itu prosesnya, termasuk sangat bagusnya koordinasi dengan instansi lain yang terkait yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Perdagangan. Sistem OSS (Online Single Submission) benar-benar telah berjalan sesuai harapan," kata Direktur Utama PT Multi One Plus Lee Byung Bok.

Saat ini kapasitas produksi masker PT Multi One Plus adalah 250 ribu buah/hari yang akan ditingkatkan menjadi 1 juta buah/hari. Mulai April ini juga akan mulai memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dengan target 1 juta buah/bulan.

Baca juga: Bahlil optimistis realisasi investasi tetap tumbuh di tengah COVID-19
Baca juga: BKPM-KemenBUMN teken MoU, Bahlil: BUMN harus di-"support"

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020