Semarang (ANTARA News) - Kodam IV Diponegoro membantah kabar yang menyebutkan ada anggota TNI yang terlibat perusakan pos polisi Kalibanteng Semarang, Jawa Tengah, Jumat pukul 18.25 WIB lalu, oleh puluhan orang tak dikenal.

"Bantahan ini berdasarkan penyelidikan dan investigasi setelah kasus perusakan terjadi," kata Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Zainal saat dihubungi di Semarang, Sabtu.

Kodam IV Diponegoro langsung menurunkan tim yang terdiri atas intel dan polisi militer untuk menyelidiki kebenaran kabar tersebut.

"Pihak Kodam juga telah berkoordinasi dengan komandan masing-masing kesatuan untuk melakukan pengecekan pasukan. Hasilnya ternyata tidak ada satupun anggota Kodam IV Diponegoro yang terlibat perusakan pos polisi tersebut," katanya.

Zainal mengaku akan menindak tegas siapapun sesuai hukum yang berlaku bila terbukti ada keterlibatan anggotanya dalam kasus pelanggaran hukum.

Senada dengan pernyataan Kapendam, Komandan Denpom IV/5 Semarang, Letkol CPM Helvis membantah telah memeriksa oknum anggota TNI pelaku perusakan pos polisi.

"Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan terkait kasus perusakan tersebut, dan kita belum dapat memastikan apakah pelaku perusakan anggota TNI atau tidak," ujarnya.

Menurut dia, jika nanti terbukti pelakunya adalah oknum anggota TNI maka akan ditindak tegas.

Jumat  sekitar pukul 18.25 WIB, puluhan ornag mendatangi dan merusak pos polisi Kalibanteng, Semarang Barat. Puluhan perusak datang dengan mengendarai sepeda motor dan membawa pisau, palu, batu dan langsung merusak semua barang yang ada di sekitar pos polisi.

Empat polisi anggota Satlantas Polres Semarang Barat yakni Aipda Ms, Briptu Yl, Briptu Ag, dan Bripka Su yang berjaga di pos itu sempat disandera namun tidak dilukai.

Selain merusak pos polisi di Kalibanteng, puluhan orang ini pada Sabtu (2/5) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB juga merusak pos polisi yang ada di perempatan Jalan Imam Bonjol Semarang.

Informasi yang diterima menyebutkan petugas gabungan Polda Jawa Tengah dan Polwiltabes Semarang berhasil menangkap dua pelaku perusakan, namun ingga kini belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai informasi tersebut. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009