Surabaya (ANTARA News) - Kejuaraan bulu tangkis internasional Piala Indocock Wali Kota Surabaya pada 4 hingga 9 Mei 2009, juga terpengaruh merebaknya virus flu babi di sejumlah negara dan belasan pemain dari Singapura mundur dari turnamen itu.

Referee Piala Indocock, Eddyanto Sabarudin, yang dihubungi ANTARA di Surabaya Minggu malam menjelaskan, mundurnya sekitar 15 pemain Singapura itu dinyatakan sekitar dua hari lalu.

"Otoritas olahraga Singapura atau semacam KONI-nya, melarang atlet-atletnya ke luar negeri untuk saat ini sebagai antisipasi merebaknya virus flu babi," katanya.

"Padahal, sampai saat ini Indonesia masih dinyatakan aman dari virus itu. Tapi kalau pemerintahnya memutuskan demikian, kami tidak bisa berbuat apa-apa," tambah Eddyanto.

Ia memastikan peserta dari empat negara lain, yakni Malaysia, Jepang, Nepal, dan Meksiko tetap tampil.

Eddyanto menambahkan hasil undian peserta yang sudah dilakukan beberapa hari lalu, tidak bisa direvisi karena mundurnya peserta dari Singapura tersebut.

Bendara Turnamen Piala Indocock, Martinus Rudianto, mengatakan pemberitahuan mundurnya peserta dari Singapura itu cukup mendadak dan membuat panitia kelabakan.

"Mereka (ofisial Singapura, red) mengirimkan bukti tertulis soal larangan itu kepada panitia," katanya.

Namun, lanjut Rudi, Singapura tetap bersedia mengirimkan satu atletnya untuk tampil di kejuaraan ini. "Atlet Singapura itu datang bersama orang tuanya," tambahnya.

Menurut ia, mundurnya peserta Singapura tidak mengurangi bobot turnamen berhadiah total Rp130 juta itu. Namun, tidak menutup kemungkinan hal ini bisa berdampak pada turnamen nasional lainnya yang berlangsung selama Mei ini.

"Khawatirnya kalau sikap yang diambil Singapura itu, juga merembet pada negara lain, sehingga tidak mau tampil di Indonesia. Padahal, kondisi negara kita masih aman dari virus flu babi," kata Rudianto.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009