Yokohama (ANTARA News/AFP) - Liu Shiwen dan Ma Long dari Cina melenyapkan tantangan terakhir Eropa hari Minggu dan menjadikan Kejuaraan Dunia Tenis Meja dikuasai sepenuhnya oleh para pemain Asia.

Liu (18), yang secara mengejutkan mengalahkan rekan senegaranya dan petenis nomor empat dunia, Guo Yan, Sabtu, menyingkirkan Iveta Vacenovska dari Republik Ceko, 9-11, 11-8, 12-10, 11-5, 17-15 di perempatfinal tunggal putri.

"Sama seperti yang lainnya, ia juga ingin menang. Saya juga ingin menang. Saya kalah di begitu banyak pertandingan sebelumnya, dan kekalahan itu membuat saya lebih kuat," kata Liu.

Ma (20), yang menjuarai Grand Finals Desember tahun lalu, menang 12-10, 13-11, 11-7, 11-9 atas Michael Maze dari Denmark di perempatfinal tunggal putra.

"Pertandingan ketat. Lawan saya bermain secara agresif, sehingga memaksa saya bermain bertahan," kata Ma. "Saya ingin bermain lebih ofensif sejak awal," katanya.

Pemain Cina yang telah maju ke semifinal adalah petenis meja putra nomor satu dunia, Wang Hao dan pemain putri peraih medali perak dunia tahun 2007, Li Xiaoxia.

Wang di semifinal akan bertemu Ma Long, setelah ia mengalahkan Kaii Yoshida dari Jepang, 11-9 11-8 8-11 11-3 11-4.

"Dia (Yoshida) mengetahui secara baik gaya permainan saya, jadi saya berusaha membaca arah pukulannya. Bila lawan Anda mengetahui permainan Anda secara baik, akan sangat sulit untuk mengatasinya," katanya.

Li mengalahkan Dang Ye-Seo dari Korea Selatan 11-9 11-4 2-11 11-9 11-6.

Sebelumnya, Cina merebut gelar ganda campuran untuk ke-10 kalinya secara beruntun dabn 17 kali secara keseluruhan, ketika Li Ping dan Cao Zhen mengalahkan Zhang Jike dan Mu Zi 11-6 4-11 11-7 9-11 13-11 11-8 di final sesama pemain Cina.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009