Jerusalem (ANTARA News) - Israel akan menerima baik kesepakatan perdamaian menyeluruh dengan Palestina yang akan menghasilkan penyelesaian dua negara, kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel Daniel Ayalon, Ahad.

"Pemerintah Israel, sebagai hasil tradisi demokratis kami dan sebagai hasil prinsip yang berkelanjutan, akan mematuhi semua komitmen pemerintah terdahulu, termasuk menerima peta jalan bagi perdamaian, yang akan mengarah kepada penyelesaian dua negara," kata Ayalon sebagaimana dikutip di dalam laman surat kabar Ha`aretz yang dikutip Xinhua.

Ia merujuk kepada rencana perdamaian 2002, yang didukung masyarakat internasional.

Ayalon, anggota partai Israel Beiteinu --yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, mengeluarkan pernyataan itu sebelum serangkaian kegiatan diplomatik yang melibatkan pemimpin tinggi Israel di negara Amerika Serikat dan Eropa.

Pada Senin, Lieberman dijadwalkan memulai kunjungan empat hari ke Italia, Prancis, Republik Ceko dan Jerman, guna menenangkan keprihatinan mengenai kebijakan pemerintah Israel mengenai perdamaian dengan Palestina.

Pada Maret, menteri luar negeri Uni Eropa mengatakan blok hubungan tersebut dengan Israel mungkin mengalami pukulan jika pemerintah Israel mencampakkan prinsip dua negara guna mengakhiri konflik itu.

Presiden Israel Shimon Peres dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama pada 5 Mei. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Washington akhir bulan ini.

Perdana menteri tersebut sejauh ini belum secara terbuka mensahkan negara Palestina dan mengatakan ia akan memusatkan perhatian pada peningkatan ekonomi Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan.

Namun, Palestina menuntut Netanyahu mendukung penyelesaian dua negara, prinsip yang didukung kuat oleh Gedung Putih.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Ahad, mengatakan ia akan memberitahu Presiden AS Barack Obama akhir bulan ini bahwa dilanjutkannya pembicaraan perdamaian dengan Israel akan mensyaratkan disetujuinya penyelesaian dua negara. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009