Washington (ANTARA News/AFP) - Para negosiator dari serikat pekerja pada koran The Boston Globe dan pemiliknya, yaitu The New York Times Co, beristirahat dahulu Senin ini setelah gagal menyepakati tawaran konsesi yang diklaim The Times penting demi menyelamatkan koran tersebut.

The Times Co, yang membeli The Globe pada 1993 dengan harga 1,1 miliar dolar AS, mengancam akan menutup koran berusia 137 tahun itu kecuali serikat kerja menyetujui usulan pemangkasan ongkos produksi dari manajemen.

The Globe, Senin, melaporkan bahwa serikat pengemudi, pekerja pers dan para karyawan The Globe lainnya telah mencapai kesepakatan sementara dengan manajemen mengenai pemberian konsesi yang akan menghemat jutaan dolar AS simpanan tahunan koran itu.

Namun serikat pekerja surat kabar terbesar di Boston, Serikat Pekerja Suratkabar Boston --mewakili 600 orang wartawan, bagian iklan dan staf non redaksi-- dan manajemen gagal mencapai kesepakatan dalam berbagai pembicaraan yang dilakukan secara maraton itu.

Serikat pekerja ini menyatakan, manajemen telah menolak tawaran terakhir mereka yang di dalamnya termasuk pemotongan gaji dan bonus hingga senilai 10 juta dolar AS.

The Globe mengutip Gregory Thornton, kepala perunding dari pihak manajemen, mengungkapkan bahwa kemajuan yang substansial telah dicapai dalam kesepakatan itu.

Sepanjang malam kemarin The Times Co dipaksa untuk memulai proses penutupan The Globe dan mengajukan niatnya ini ke pengadilan Negara Bagian Massachusetts dalam masa 60 hari ke depan.

Namun Thornton berkata pada koran itu: "Untuk sementara ini, kami tak berencana mengajukan gugatan (pailit)."

Menurut Serikat Pekerja Suratkabar Boston, manajemen menolak proposal yang memasukkan usulan pemotongan 3,5 persen gaji sebagian besar karyawan, cuti yang tak dibayar, peningkatan usia pensiun dini dan pemotongan iuran dana pensiun.

"Mereka menolak penawaran resmi kami. Ini adalah taktik gertakan dan tekanan yang sama (dengan yang dulu). Kami masih tetap optimistis," kata Presiden Serikat Pekerja Suratkabar The Boston, Daniel Totten kepada The Globe.

Dia mengatakan, para perunding kelelahan sehingga harus beristirahat. "Negosiasi selesai hari ini. Kami akan berunding lagi dalam waktu dekat nanti," kata Totten.

Seperti koran-koran AS lainnya, The Globe tengah bergulat dengan turun tajamnya pendapatan iklan, berkurangnya oplah, dan migrasi pembacanya ke berita online yang tak berbayar.

Jika tidak menurunkan ongkos produksi secara signifikan, The Globe diperkirakan merugi 85 juta dolar AS tahun ini, demikian The Times Co.

Dengan sirkulasi mingguan lebih dari 320 ribu eksemplar, Boston Globe yang mulai terbit pada 187, telah menjadi surat kabar terbesar ke-14 di Amerika Serikat. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009