Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 50 persen investasi pembangunan jalan Tol Kanci-Pejagan yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah, didanai oleh bank sindikasi yang dipimpin BNI.

Sindikasi BNI, BRI, BPD Jateng, dan BPD Jabar berkomitmen mendanai ruas Tol Kanci-Pejagan sebesar Rp1,3 triliun dari total investasi yang dibutuhkan diluar pengadaan tanah sebesar Rp2,1 triliun.

Dari komitmen Rp1,3 triliun tersebut, BNI sebagai lead arranger sindikasi mengambil porsi 55 persen.

"Tol Kanci - Pejagan merupakan yang paling siap beroperasi dibanding ruas tol Trans Jawa lainnya," kata Direktur Utama Bank BNI, Khrisna R Suparto, di Jakarta, Selasa, saat penyampaian progress Tol Kanci - Pejagan.

Hadir pada kesempatan itu seluruh direksi Bank BNI, juga Direktur Utama PT Bakrieland Development Tbk Hiramsyah S. Thaib dan Direktur Utama PT Bakrie Toll Road sebagai pemegang konsesi jalan tol sepanjang 35 kilometer itu.

Khrisna mengatakan, pencairan kredit perbankan sangat tergantung pada kecepatan pembebasan tanah di lapangan, untuk keseluruhan koridor tol Trans Jawa BNI mengalokasikan Rp10 triliun.

Pada 2009 ini dari Rp10 triliun itu diperkirakan dana yang terserap Rp4 triliun di antaranya untuk Tol Kanci - Pejagan yang sekarang pembangunannya tengah dikebut dengan harapan sudah bisa beroperasi pada mudik Lebaran mendatang.

Ia mengatakan, kecepatan pencairan kredit perbankan akan sangat bergantung pada kesiapan modal internal investor jalan tol serta penyelesaian pembebasan tanah minimal untuk satu seksi.

Khrisna mengatakan, kualitas kredit untuk jalan tol sangat bagus karena risiko macet rendah di bawah ketentuan NPL yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 5 persen dan studi kelayakan investasi di tol sangat konservatif.

Sementara itu Direktur Utama Bakrieland Development, Hiramsyah S. Thaib, mengatakan, biaya pembebasan tanah Tol Kanci - Pejagan naik hanya tujuh persen dari perkiraan awal Rp122 miliar.

Hiramsyah mengatakan, biaya komponen konstruksi saat ini juga tengah turun sehingga merupakan momentum yang tepat untuk mempercepat pekerjaan. Dengan momentum turunnya harga komponen kontruksi kemungkinan biaya yang diperlukan juga lebih murah dibanding 2008.

BNI juga menyatakan dukungannya untuk ikut membiayai modal kerja usaha mikro, kecil, menengah yang akan ditampung dalam sentra khusus yang akan dibangun di sekitar jalan tol.

"Kami akan menyiapkan terlebih dahulu jaringan yang sudah ada di daerah itu yang potensial untuk kemudian baru diusulkan untuk mendapatkan fasilitas layanan kredit," ujarnya.

Hiramsyah mengatakan, pengembangan kawasan yang dipersiapkan 2 sampai 3 hektar dulu sebagai Tempat Istirahat, rencananya dibutuhkan 200 hektar untuk kebutuhan sentra industri usaha mikro, kecil, dan menengah.

Mengenai tingkat bunga, Hiramsyah mengatakan, tahun ini kecenderungannya turun dan diharapkan dapat mencapai posisi pada 2008 sekitar 10 sampai 11 persen.

Apalagi Bakrieland juga mendapat dukungan dana murah dari obligasi yang hanya dikenakan bunga 11,8 persen. Dengan kecenderungan turunnya bunga bank tidak tertutup kemungkinan bisa mendapatkan dana murah dari penerbitan obligasi, jelasnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009