Jakarta (ANTARA) - Pesepak bola asal Argentina Carlos Tevez mengatakan, sepak bola harus berbuat lebih banyak untuk membantu masyarakat yang paling tidak beruntung dan meminta koleganya untuk terlibat dengan mereka yang kurang beruntung dibanding diri mereka sendiri.

Tevez, yang berada pada bulan-bulan terakhir kontraknya bersama Boca Juniors, berhenti meminta para pemain menyumbangkan sebagian dari gajinya, namun mengatakan pesepak bola papan atas punya cukup uang untuk disisihkan agar mereka bisa melewati masa-masa sulit.
​​​
"Para pesepak bola bisa hidup enam bulan, setahun (tanpa mendapat bayaran)," kata Tevez dalam wawancara dengan America TV Argentina, seperti dikutip Reuters yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Baca juga: Bagi Kimmich, pesepak bola bertanggung jawab bantu lawan COVID-19
Baca juga: Pesepak bola di Brazil libur tiga pekan karena corona


"Mereka tidak dalam keadaan putus asa dengan anak-anak hari demi hari, harus meninggalkan rumah mereka pada jam enam pagi dan kembali pada tujuh malam untuk memberi makan keluarga. Kita harus berada di sana dan membantu."

"Kita harus bersyukur bahwa kita aman dan sehat. Dan menempatkan diri kita di posisi orang lain."

Tevez, yang pernah bermain bagi kedua klub Manchester serta Corinthians, West Ham dan Juventus, mengatakan ia berharap pandemi virus corona akan memaksa orang untuk mengubah perilaku mereka.

"Penting bagi semua orang untuk bersatu dan berusaha dan membantu orang yang paling membutuhkan," katanya.

"Saya berharap dunia menunjukkan solidaritas yang lebih besar. Kita menyadari bahwa kita semua sama. Ini menyerang kita semua dengan cara yang sama, terlebih para kakek-nenek, apakah mereka di Argentina atau di Amerika Serikat.

"Saya berharap kita tumbuh sebagai masyarakat dan bahwa besok dunia berubah menjadi lebih baik. Virus ini mengajarkan kita hal itu. Saya berharap kita semua melewati ini bersama-sama."

Komentar Tevez terjadi saat klub-klub papan atas Inggris merumahkan ratusan karyawan namun gagal meminta pengorbanan besar kepada para pemainnya yang jutawan.

Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi dan mendorong Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan para pemain Liga Premier perlu dipotong gajinya dan "memainkan perannya" saat Inggris berjuang melawan pandemi virus corona.

Baca juga: Corona buat pesepak bola profesional terancam gelombang PHK
Baca juga: Ketika sepak bola kembali, artinya mimpi buruk berakhir

 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020