Jakarta (ANTARA News) - Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Rabu, diwarnai wacana kemungkinan partai itu mengajukan lebih dari satu calon wakil presiden kepada Susilo Bambang Yudhoyono.

Padahal, sebelumnya sudah ada kebulatan untuk mengajukan hanya satu nama yakni Muhaimin Iskandar yang merupakan ketua umum PKB.

Wacana untuk mengajukan nama lain selain Muhaimin didasari pada realitas politik bahwa Capres-Cawapres harus merepresentasikan unsur Jawa dan luar Jawa.

"Karena realitas politiknya seperti itu, sudah semestinya PKB mengajukan juga kader dari luar Jawa," kata Ketua DPW PKB Gorontalo Iwan Wantong di sela-sela Muspimnas.

Hal senada dikemukakan Ketua DPW PKB Riau Riki Hariansyah. Menurut dia, pengajuan nama Cawapres lebih dari satu akan menghilangkan kesan memaksa.

Terkait sosok Muhaimin, Riki mengatakan tidak ada masalah. Bahkan, sebelumnya pemilu PKB siap mengajukan Muhaimin sebagai Capres jika perolehan suaranya mencukupi.

Namun, lanjutnya, karena PKB akhirnya berkoalisi dengan Demokrat yang mengusung SBY, maka sebaiknya PKB juga menyodorkan Cawapres dari luar Jawa.

Ketua DPW PKB Zainal Arifin Naim pun sependapat, bahkan ia akan mengusulkan dalam Muspimnas agar PKB mengajukan dua nama Cawapres.

Menurut ketiga ketua DPW PKB itu, kader dari luar Jawa yang layak diusulkan sebagai Cawapres adalah Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy. Tokoh asal Riau itu saat ini juga menjabat Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Menanggapi hal itu, Muhaimin menyatakan keputusan pada forum Muspimnas. "Kalau realitasnya seperti itu, ya, kita serahkan pada floor untuk memutuskan," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009