New York (ANTARA News) - Dolar AS bergerak di kisaran sempit pada Rabu waktu setempat, di tengah kekhawatiran terhadap hasil "stress tests" (uji ketahanan) bank-bank utama AS dan pertemuan kebijakan utama oleh Bank Sentral Eropa (ECB), kata para dealer.

AFP melaporkan, Pada 2100 GMT, euro dikutip pada 1,3330 dolar, sedikit berubah dari 1,3333 dolar pada Selasa sore di New York.

Terhadap mata uang Jepang, dolar jatuh menjadi 98,28 yen dari 98,93 yen pada Selasa sore.

Pasar terus membidik dolar sebagai sebuah "safe haven" (tempat berlindung yang aman) ketika ekonomi tidak menentu, selanjutnya berita ekonomi yang cenderung lebih baik dan aksi positif di pasar saham menekan greenback.

John Rivera dari Forex Capital Markets mengatakan dolar mendapat dukungan pada awal oleh "risk aversion" (penghindaran risiko) karena kekahawatiran terhadap hasil stress tests dari 19 bank yang akan dirilis Kamis.

"Kasus skenario terburuk dapat memasukkan beberapa bank gagal yang dapat menyusutkan perkembangan optimisme dan memicu dolar didukung oleh meningkatnya risk aversion," kata dia.

Namun, dia mengatakan, jika hasil stress tests mendorong kepercayaan dalam sistem, para investor akan mulai melihat alternatif yang lebih berisiko termasuk komoditas, di tengah harapana ekonomi akan berbalik naik (rebound).

"Kenaikan optimisme dapat menambah pelemahan dolar dan yen serta mengirimkan euro, pound dan mata uang lainnya berkorelasi positif," kata dia.

Michael Woolfolk dari Bank of New York Mellon mengatakan, dolar terluka oleh kejutan positif dari laporan pembayaran upah (payrolls) ADP yang menununjukkan pengurangan lebih rendah dari perkiraan, 491.000 pekerjaan di sektor swasta pada April.

"Data ADP yang mengejutkan tersebut berdampak negatif terhadap dolar, karena para pelaku menjual greenback di tengah berkembangnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi AS dan global," kata dia.

Perhatian juga fokus pada ECB, dimana pasar memperkirakan ECB menurunkan suku bunganya lagi ke rekor terendah 1,0 persen dan mengungkapkan tindak tidak konvensional seperti memompakan uang segar untuk mengurangi krisis keuangan.

Gubernur Bank Sentral Eropa "hampir pasti memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 1,0 persen ... di mana mereka masih akan lakukan untuk beberapa kali," kata ekonom dari Capital Economics, Jennifer McKeown.

Howard Archer, ekonom IHS Global Insight mengatakan ECB kemungkian juga memasukkan "sebuah pengumuman bahwa pihaknya akan meminjamkan dana kepada bank-bank pada suku bunga tetap untuk jangka panjang lebih dari enam bulan saat ini."

Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,1315 franc Swiss setelah 1,1317 pada Selasa. Pound pada 1,5132 dolar naik dari 1,5092 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009