Brisbane (ANTARA News) - Konsul Jenderal RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo, menegaskan ia akan menindak para diplomat di KJRI Sydney yang tidak melayani WNI dengan baik karena perbuatan itu bertentangan dengan semangat Deplu RI menjadikan kantor perwakilan RI di luar negeri sebagai rumah rakyat.

Janjinya menindak tegas para staf dan diplomat yang sengaja tidak melayani WNI dengan baik itu disampaikannya dalam acara dialog dengan dua puluhan mahasiswa Indonesia di kampus Universitas Queensland (UQ), Brisbane, Jumat.

Dalam pertemuan yang diikuti para pimpinan dan aktivis organisasi mahasiswa di lingkungan UQ, Universitas Griffith dan PPIA Queensland itu, Sudaryomo bahkan meminta WNI yang merasa diabaikan dan tidak dilayani secara pantas oleh diplomat yang bertugas agar memberitahu dirinya.

"Tolong lapor ke saya," katanya. Menurut dia, diplomat Indonesia yang terbukti "gagah-gagahan" dan sengaja mengabaikan WNI yang memerlukan pelayanan KJRI Sydney, diplomat itu bisa ditarik dari pos tugasnya.

Namun, dalam memberikan pelaporan, ia berharap warga masyarakat tidak mengirim "surat kaleng".

Komitmen memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Indonesia di negara bagian New South Wales (NSW), Queensland, dan Australia Selatan yang menjadi wilayah administratif KJRI Sydney itu disampaikan Sudaryomo menanggapi harapan PPIA Queensland dan UQISA pada peningkatan pelayanan KJRI Sydney.

Ia mengatakan, sejak era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, seluruh perwakilan RI di luar negeri sudah diminta Menlu Nur Hassan Wirajuda agar menjadi rumah rakyat dengan pelayanan yang baik.

Sebaliknya, Sudaryomo juga meminta warga masyarakat Indonesia agar "lapor diri" ke KJRI Sydney segera setelah tiba di Australia serta memberitahu pihaknya jika mereka pindah alamat tempat tinggal atau pun kembali ke Tanah Air kepentingan perlindungan WNI maupun pemutakhiran data WNI.

Dalam acara dialog itu, tiga organisasi kemahasiswaan Indonesia di Brisbane menyampaikan presentasi tentang perkembangan dan rencana kegiatan, serta harapan mereka pada terwujudnya sinergi yang lebih baik dengan masyarakat dan perwakilan RI.

Koordinator Divisi Akademik UQISA, Hidayat Amir, misalnya, menggarisbawahi perlunya KJRI Sydney menfasilitasi pelayanan advokasi hukum, disamping pelayanan keimigrasian dan administrasi lainnya kepada WNI.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009